Workshop Kriya Dorong Ekonomi Kreatif, Disporapar Balikpapan Tampilkan Ragam Budaya Lokal
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan menggelar Workshop Kriya dan Pameran Ekonomi Kreatif bertema “Kreasi Budaya”, yang berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, di Gedung Parkir Balikpapan Creative Center (BCC).
Kegiatan dibuka secara meriah dengan penampilan tarian tradisional khas Kalimantan Timur yang menggambarkan kekayaan budaya daerah. Iringan musik etnik mengiringi para penari yang mengenakan busana penuh warna. Para peserta dan tamu undangan tampak antusias sebagian besar mengabadikan momen tersebut melalui ponsel mereka.
Selain menampilkan kesenian daerah, kegiatan ini juga menghadirkan sesi edukatif dan praktik langsung kriya seperti teknik membatik, anyaman rotan, dan pembuatan aksesoris berbasis bahan lokal. Di area pameran, puluhan pelaku ekonomi kreatif memamerkan hasil karya mereka, mulai dari lukisan, perhiasan handmade, tas rajut, ukiran kayu, hingga produk daur ulang bernilai seni tinggi.
Kepala Disporapar Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk memperkuat ekosistem industri kreatif di sektor kriya.
“Workshop ini kami selenggarakan untuk mendorong para pelaku kreatif, khususnya di bidang kriya, agar terus berinovasi. Kami ingin budaya lokal tidak hanya dilestarikan, tetapi juga mampu memberikan nilai ekonomi,” ujar Ratih.
Ratih menambahkan, sektor ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah karena mengandalkan kreativitas, inovasi, dan nilai budaya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat melahirkan wirausaha muda kreatif yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Pemerintah kota berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan dukungan bagi para pelaku kreatif, baik dalam bentuk fasilitas, pelatihan, maupun promosi. Kami ingin Balikpapan menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia,” imbuhnya.
Dilaksanakan Selama Tiga Hari
Selama tiga hari pelaksanaan, workshop menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi seni kriya, desainer lokal, serta akademisi yang berpengalaman dalam bidang ekonomi kreatif. Peserta tidak hanya belajar teknik produksi, tetapi juga strategi pemasaran digital dan branding produk lokal agar lebih dikenal luas.
Di sela kegiatan, para pengunjung juga dapat menikmati pameran budaya yang menampilkan ornamen dan busana adat, serta menikmati produk kuliner khas daerah yang disediakan oleh pelaku usaha mikro kreatif.
Salah satu peserta workshop, Raisa (23), pelaku usaha kriya dari Balikpapan Timur, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini.
“Saya belajar banyak tentang cara mengemas produk agar lebih menarik dan punya nilai jual tinggi. Selain itu, saya juga bisa berjejaring dengan pelaku kreatif lainnya,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempertemukan para pelaku kreatif lintas sektor, dari seni rupa hingga fashion. Dengan harapan terbentuk kolaborasi baru di masa depan.
Ratih berharap, Workshop Kriya “Kreasi Budaya” ini dapat menjadi agenda tahunan Pemkot Balikpapan dalam memperkuat peran generasi muda serta menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal.
“Budaya bukan sekadar warisan, tetapi sumber inspirasi yang tak ternilai. Melalui ekonomi kreatif. Kita bisa menjaga tradisi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.***
BACA JUGA
