BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Perusahaan Daerah (Perusda) Balikpapan bersama Pelindo IV telah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU untuk kerja sama pembangunan depo kontainer di Kawasan Industri Kariangau atau KIK. MoU juga menyepakati studi kelayakan bersama Perusda dengan Pelindo.

“Kedua belah pihak melakukan studi kelayakan karena sharing profitnya dibagi dia antara Pelindo dengan Perusda dan bicaranya harus satu paket,” kata Purba Widjaya, Direktur Utama Perusda Balikpapan usai rapat pertama di tahun kedua MoU di kantor Wali Kota Balikpapan (26/1/2018).

Anggaran pembangunan depo masih dalam kajian dan dipastikan groundbreaking dilakukan pada 14 atau 15 Februari 2018 sebagai rangkaian peringatan HUT ke 121 kota Balikpapan. Pasalnya, Pelindo IV juga menginginkan ada improvisasi dalam kawasan depo terminan kontainer nantinya.

“Mungkin ada lokasi pencucian atau washing, pergudangan. Jadi kita sinkronisasikan dan itu berpengaruh terhadap investasi, tapi kita sudah lakukan pembahasan dan pertukaran data termasuk apa yang diinginkan ke depan di depo itu,” ucapnya.

Dirinya menekankan bahwa depo terminal kontainer pasti layak dengan melihat luasan lahan. “Misal, kalau yang ada sekarang bisanya cuma lima depo, ya jangan bikin sepuluh. Harus dikondisikan dan skema kita 4 sampai 10 hektare untuk tahap pertama,” sebutnya.

Diyakininya dari 2 hektare lahan mampu menampung sekitar 2 ribu kontainer sehingga jika 6 hektare disiapkan maka sisa dikonversikan saja. “Tapi nanti lihat hasil kajian bersama dan anggaran pembangunan tidak pakai APBD, murni dari kedua belah pihak yakni Perusda dan Pelindo IV,” ujarnya.

General Manager Pelindo IV, Burhanuddin mengatakan, dalam rapat pertama di tahun kedua MoU disepakati melakukan studi kelayakan bersama dan peninjauan lahan langsung dilakukan Pelindo pusat.

“Luasan lahan yang disiapkan Pemkot Balikpapan kurang lebih 142 hektare, tapi mungkin sementara digunakan 4 sampai 6 hektare sambil melihat pertumbuhan untuk pengembangan depo terminal kontainer,” bebernya.

Selain lahan, infrastruktur yang perlu disiapkan dalam depo terminal kontainer adalah crane dan data-data elektronik lainnya. “Depo untuk mendukung PT Kaltim Kariangau Terminal karena suatu ketika di sana bisa overload, jadi masuk di depo. Keberadaan kontainer di terminal juga punya batas waktu,” jelasnya.

Diperkirakan studi kelayakan rampung 2 hingga 3 minggu ke depan. Sedangkan dari segi anggaran ditaksir mencapai Rp100 miliar untuk pembangunan di lahan seluas 2 hektare.

“Kalau untuk 4 sampai 6 hektare lahan, maka biaya pembangunannya bisa sampai Rp500 miliar dengan sistem joint operation dan akan kita bicarakan investasinya,” imbuhnya.

Sementara Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi menyambut baik adanya rencana pembangunan depo terminal kontainer di KIK. “Saya setuju groundbreaking dilakukan pada rangkaian ulang tahun kota,” ucap Rizal yang menjelaskan bahwa sharing lahan dari Pemkot Balikpapan.

“Pembangunan fisiknya dari Pelindo IV dan sedang persiapan studi kelayakan, tapi saya minta secepatnya karena kebutuhan terminal kontainer ini mendesak. Kalau bisa pembangunannya rampung 1 tahun,” harapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version