BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya agarpembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu di Gang Perikanan, RT 16 Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat bisa segera terwujud.

Kabarnya, di awal bulan Oktober lalu memang masih ada aktivitas warga di lokasi pembangunan RS Sayang Ibu tersebut yang digunakan untuk melaksanakan tahlilan.

“Terakhir saya ke sana mengecek kondisi terakhir itu memang sudah hampir tidak ada kegiatan lagi disana,” ujar Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli kepada media, Senin (31/10/2022).

Adapun, aktivitas-aktivitas yang tampak hanya lah pembongkaran rumah. Sesuai dengan harapan Pemkot Balikpapan warga berinisiatif untuk membongkar sendiri bangunan rumahnya.

“Aktivitas yang terlihat pembongkaran satu rumah atas nama keluarga Pak Jumadi itu,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan kesempatan pembongkaran dengan mengundur jadwal penertiban berulang kali.

“Karena memang mereka membongkar secara manual dan memohon untuk diberikan waktu, bahan bangunan yang dibongkarnya itu ingin dimanfaatkan untuk membuat rumah setelah mereka pindah,” terang Zulkifli.

“Toleransinya mungkin hingga akhir bulan ini saja ya,” tambahnya.

Zulkifli mengatakan akan menjadwalkan kembali waktu penertiban bangunan yang masih berada di lokasi pembangunan RS Sayang Ibu tersebut.

“Nanti November kita akan bersihkan semuanya,” imbuhnya.

Sementara itu, gugatan yang diajukan beberapa warga atas lahan lokasi pembangunan tersebut juga masih berjalan secara paralel dengan upaya penertiban yang juga dilakukan Satpol PP Balikpapan.

“Untuk yang mengajukan gugatan itu juga masih berjalan, tapi kan ini memang baru akan dilaksanakan upaya penertibannya,” ucapnya.

Zulkifli menambahkan, upaya penertiban itu nantinya juga akan diberitahukan terlebih dahulu kepada warga.

“Nanti kita bersurat lagi ke lokasi, kalau misalnya di awal November kita lakukan penertibannya,” imbuhnya.

“Tetapi memang yang berjualan BBM itu juga sudah tidak ada lagi kok, mesinnya sudah tidak ada lagi,” sambungnya.

Untuk diketahui, rencana pembongkaran atau penertiban bangunan yang berada di lokasi pembangunan RS Sayang Ibu di Balikpapan Barat kembali ditunda oleh Pemkot Balikpapan.

Pasalnya, Pemerintah Kota Balikpapan masih menunggu dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mau membongkar sendiri rumah dan gedung yang berdiri di lahan Pemkot Balikpapan tersebut.

“Kita lihat kondisinya kalau bisa kita tunda ya kita tunda karena kita terus bernegosiasi dan berkomunikasi kepada pemilik lahan tersebut,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.

Orang nomor satu di Kota Balikpapan ini meminta untuk diperlukan kesadaran sendiri untuk membongkarnya, daripada petugas nanti yang membongkar secara paksa.

“Kan jauh lebih baik kalau ada kesadaran ini yang kita tunggu, kalau mereka berniat mau membongkar sendiri nanti pemkot akan beri batasan waktu lagi,” katanya.

Walaupun lahan milik Pemkot Balikpapan, menurutnya tidak etis dan tidak elok jika pemkot membongkar paksa, mengingat dirinya sebagai Wali Kota dan sebagai warga Kampung Baru Balikpapan yang mana banyak dibutuhkan pendekatan secara emosional saja.

“Kita sampaikan kepada mereka bahwa yang dibangun bisa menjadi amal jariyah juga, kalau ini terbangun ini kan fasilitas umum, misalnya itu adalah musholla diwakafkan ini kan jadi amal jariyah,” tuturnya.

Diketahui, Pemkot Balikpapan telah menyiapkan Rp1,4 miliar untuk memberikan uang santunan kepada warga yang terdampak pembangunan RS Sayang Ibu.

Dari hasil taksasi tim independen, ada 17 kepala keluarga yang terdampak. Sampai saat ini sudah ada lima KK yang menerima sejak Desember 2021 dengan total sekitar Rp 326 juta. Masih ada Rp 1,1 miliar dititipkan di bank atas nama RS Sayang Ibu.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version