BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Seluruh pasien positif covid-19 klaster Tanjung Aju Kabupaten Kutai Kertanegara , khususnya yang ber-KTP Balikpapan langsung dievakuasi dan ditangani rumah sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).’

“Untuk yang di Balikpapan informasi yang kami dapatkan bahwa semua memang dirawat kerjasama rumah sakit Pertamina,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty

Menurutnya, rumah sakit milik BUMN itu memperbanyak ruang isolasi. Termasuk memfunfsikan Klinik Panorama untuk merawat 19 pasien positif covid-19. “RSPB memperbanyak ruang dan menambah ruang Klinik Panorama,”ujarnya.

Kata dia, penularan yang terjadi di lokasi kerja tersebut, kemungkinan karena tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kalau di dalam lokasi kita tidak menerapkan protokol kesehatan pakai masker yang benar, tidak pakai jarak, tidak melakukan cuci tangan pakai sabun itu resiko,” ujarnya.

“Jadi kalu ada yang terinveksi tapi kalau kita menerapkan protokol covid saya kira tidak akan sebensar ini kondisinya,”

Meskipun manajemen perusahaan tersebut mengklaim telah mengikuti edaran Wali Kota Balikpapan seluruh karyawan wajib swab sebelum masuk lokasi kerja. Termasuk karyawan yang dari luar Kaltim melalukan swab PCR di daerah asal.

“Klaster Tanjung Aju itu informasi yang kami dapatkan dari manajemen bahwa mereka sudah mengikuti syarat yang ditetapkan bapak Wali Kota yaitu melakukan swab,” ujarnya

Hanya saja lanjutnya, swab PCR punya batas waktu 14 hari. Sedangkan kemungkinan karyawan lebih dari 14 hari dilokasi. “Tentu kan PCR ada batas waktunya. Dia melakukan sebelum masuk dilokasi kan, lebih dari 14 hari,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Selasa (21/07), ada penambahan 71 kasus positif covid-19. Dari jumlah itu sebanyak 54 kasus atau 76 persen kasus dari klaster Tanjung Aru

 merupakan pekerja perusahaan yang telah melakukan tes swab dari perusahaan masing-masing secara mandiri.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version