BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Komoditas unggulan batu bara masih mendominasi capaian ekspor non migas Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2017.

Komoditi pertambangan masih menduduki peringkat pertama dalam kegiatan ekspor untuk wilayah Kalimantan Timur atau sekitar 88,9 persen dari seluruh produk komoditas Kaltim.

Realisasi ekspor sektor pertambangan dengan komoditi batubara US$ 9.726,596

Komoditi unggulan selanjutnya hasil kayu olahan, hasil industri kimia, hasil perikanan dan kelautan, hasil hutan ikutan, hasil pertanian dan perkebunan, serta hasil industri lainnya. Dari sejumlah komiditi ekspor tersebut bahwa ekspor non migas provinsi Kaltim berjumlah 13.228 juta U$$

Sedangkan capaian ekpor migas sebesar 4.2 miliar U$$. Secara total ekspor Kaltim pada 2017 yakni 17,4 miliar U$$.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltim, Elvina mengatakan ekspor Kaltim didominasi produk batu bara 88,81 persen.

” Target ekspor kita 2018 perkiraan naik 15 persen dari capaian 2017,” ungkapnya.

Jika dilihat realisasi ekspor non migas tahun 2017 itu mengalami kenaikan sebesar 31,50 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2016.

Menurutnya naiknya realisasi ekspor itu dipengaruhi oleh mulai membaiknya harga batubara di pasaran internasional.

Untuk wilayah Kalimantan Timur produk unggulan yang diekspor menurutnya, terdapat 7 unggulan selain sektor pertambangan. Hanya saja, selama ini dalam melakukan ekpsor komoditi itu melalui Surabaya dan Jakarta.

“Selama ini ekspor melalui Tanjung Perak, Surabaya, dan Tanjung Priok, Jakarta. Surat keterangan asal dari kaltim atau pabean dari Balikpapan,” ungkapnya.

Dia meyakini dengan adanya direct call diharapkan ada peningkatan nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur.

“Target ekpor tahun ini meningkat 15 persen dari realisasi tahun 2017. Apalagi tahun ini sudah ada direct call dan harapannya bisa mendongkrak ekonomi daerah,” tukasnya.

Karena itu, Elvina mengatakan pemerintah siap memfasilitasi dan membina para pengusaha di Kaltim terutama mereka yang memiliki potensi ekspor sehingga kedepannya mampu memanfaatkan keberadaan fasilitas direct call di Pelabuhan Peti Kemas Kariangau atau di KKT Kilometer 13, Balikpapan Utara.

“Pelaku ekspor yang terdata 108 eksportir. Kita berharap dukungan semua pihak direct call bisa berjalan baik. Kami juga siap fasilitasi dalam mensosialisasikan terkait fasilitas direct call,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version