BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Banyak cara bisa dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, seperti yang dilaksanakan Pemerintah Kota Balikpapan dengan melaksanakan kegiatan Sapa Santun Warga dan Walikota (Satuwarta), yang rencanaya akan dilaksanakan sebulan sekali.
“Jadi pertimbangannya selama Covid-19 ini kan sulit sekali pak wali bertemu langsung dengan banyak masyarakat, terutama kalau dulu ada kegiatan-kegiatan pertemuan dengan seluruh RT se Balikpapan, nah karena kita mengingat adanya pembatasan maka kita menyelenggarakan kegiatan Satuwarta,” ujar Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Agus Budi Prasetyo kepada media belum lama ini.
Dalam program Satuwarta tersebut Wali Kota dan masyarakat bisa melakukan dialog untuk berbagai program yang sudah dijadikan program prioritas Pemkot Balikpapan.
“Rencananya akan di laksanakan sebulan sekali dengan tema tergantung yang siap disampaikan ke masyarakat,” aku Agus.
Terkait pelaksanaan Satuwarta, kata Agus dilakukan dengan sistem online menggunakan zoom dan lewat youtube, sedangkan offline dengan undangan terbatas karena situasinya jangan sampai banyak kerumunan.
“Kalau pakai youtube juga bisa diputar berulang-ulang kali bagi yang belum melihat pada hari H nya,” kata Agus.
Agus menjelaskan, pagu anggaran yang disiapkan Pemkot Balikpapan untuk mengakomodir BPJS Kesehatan kelas senilai Rp 18 Miliar selama 3 bulan kedepan atau hingga Desember 2021.
“Sementara dari data penerima realisasinya diperkirakan diangka Rp13-14 miliar, dilebihkan anggarannya untuk dibayarkan kalau ada pendaftaran baru,” akunya.
Adapun para penerima BPJS Kelas 3 gratis yang dari Pemkot Balikpapan mereka yang termasuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP), sedangkan bagi mereka yang di PHK bisa diusulkan masuk daftar penerima.
“Mereka yang kena PHK kan statusnya di BPJS Kesehatan berubah bukan penerima upah lagi, ya secara kriteria masuk,” ujarnya.
Sedangkan untuk 2022, Pemkot Balikpapan mengalokasikan sementara anggaran untuk BPJS Kesehatan senilai Rp 58 miliar.
“Kita lihat kalau jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan yang ditanggung meningkat, kalau ada kekurangan akan dialokasikan di APBD Perubahan 2022,” tukasnya.