BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menjelang musim tanam petani biasanya membutuhkan banyak pupuk.  Situasi biasanya masih ada ditemukan petani-petani di belahan Indonesia yang kesulitan mendapatkan pupuk terutama pupuk subsidi.

Berbeda dengan di Balikpapan, keberdaan pupuk subsidi masih didapatkan sesuai alokasi. Hanya saja, subsidi pupuk masih barang penting yang harus tetap dilakukan pemerintah.

Petani di Balikpapan yang juga Ketua Kelompok Tani Karya Bina Bersama, Teritip, Ramadhan Petan mengatakan  subsidi pupuk hal yang masih dibutuhkan.  Subsidi pupuk tahun ini dari pemerintah masih berjalan.

“Masih ada jatah suplai ke kios. Kebutuhan pupuk pertahun 2 kali musim tanam kurang lebih 1 kali tanam sektiar 3 kwintal. 1 tahun ada jatah sekitar 6 kwintal,” ucap Ramadan yang memiliki lahan padi seluas 1,5 hektar di kelurahan Tritip, Balikpapan Timur, Balikpapan.

Per hektar, lahan padi menghasilkan  5 ton jika curah hujan tidak tinggi. Selain padi, kelompok tani juga menanam sayuran dan karet.

“Kalau curah tinggi penyerbukan tidak sempurna. Mudah gugur. Sama seperti buah-buah banyak gak jadi kalau curah hujan tinggi,” sebut Ramadhan yang tinggal di Rt 15 Kelurahan Tritip.

Ramadan menyebutkan untuk pupuk subsidi yang diterima yakni jenis Poska dan Urea sedangkan pupuk jenis TSP  tidak ada subsidi  pada tahun 2022.

 “Bulan musim tanam di Balikpapan Oktober Maret. Kita habis panen. Januari Febuari baru tanam lagi nanti. Di Kelompok Karya Bina Bersama itu kelola 40 hektar pertanian,” jelas Ramadan yang memiliki 17 anggota/petani.

Pihaknya menyambut baik, kebijakan PKT yang menerapkan aplikasi REKAN dalam pendistribusian pupuk.

“ Bagus kita ikuti saja kalau memang menguntung kita petani. Kita-kita ini yang masih butuh subsidi pupuk. Yang penting memang pupuk tetap disubsidi dan mereka yang dapat subsidi haruslah yang berhak,” tandasnya, (29/11.2022).

Kejelasan rantai distribusi diharapkan pada prakteknya menguntung petani kecil yang memiliki lahan 2 hektar ke bawah. “Rata-rata kami punya lahan dibawah 2 hektar. Anggota saya ada 17 orang petani. Ada tanam padi, sayuran dan karet,” tambahnya.

Ramadan mengakui jatah pupuk subsidi akan berkurang pada 2023. Pada 2022 ini saja pupuk jenis TSP untuk pupuk dasar tidak lagi mendapatkan subisdi. “Kalau pupuk subsidi seperti Urea per tahun jatah 125 kg per pertani. Harga Urea 120 ribu per 50 kg. Poska dapat 325 kg sekitar 120 ribu per 50 kg.  Nah kalau TSP nggak ada subsidi informasi 2022 seperti itu,” bebernya.

Diakui petani banyak menggunakan pupuk TSP untuk pupuk dasar. “Butuh sekali cuma pemerintah sudah tidak ada subsidi. Ngak tahun tahun depan,” katanya.

Terpisah Kadis Pangan, Pertanian dan Kelautan Kota Balikpapan Heria Prisni menyambut baik terobosan yang dilakukan PKT dalam distribusi pupuk. Menurutnya sesuai dengan Permentan 10 tahun 2022, sistem penyaluran pupuk ditetapkan Kementan.

“Jadi urutan ditetapkan Kementan untuk alokasi masing-masing provinsi kemudian oleh provinsi ditetapkan untuk kabupaten kota  dan kabupaten kota menetapkan alokasi setiap kecamatan melalui sk wali kota/bupati,” ujarnya, (28/11/2022).

Ada 9 komoditi pertanian yang mendapatkan subsidi pupuk yakni cabe, bawang putih, bawang merah, padi, jagung, kedelai, cocoa, kopi dan tebu rakyat dengan maksimal lahan setiap petani dibatasi 2 hektar.

Diketahui bahwa alokasi dan pendistribusian pupuk, PT  Pupuk Indonesia (Persero) terus berbenah. Salah satunya dengan digitalisasi. Langkah ini dilakukan  bagian dari memperketat pengawasan pupuk bersubsidi kepada petani yang berhak menerimanya.

Selain itu, upaya ini adalah bagian dari transformasi digital Pupuk Indonesia untuk mendukung pemerintah menyempurnakan tata kelola kebijakan pupuk bersubsidi.

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky menjelaskan transformasi digital Pupuk Indonesia sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Tohir untuk bertransformasi dan menerapkan digitalisasi.  Pupuk Indonesia sendiri telah menjalankan transformasi digital di setiap lini bisnisnya, mulai dari produksi hingga pendistribusian di tingkat kios.

“Pemerintah melalui kelompok kerja pupuk bersubsidi sedang memperbaiki tata kelola serta mengintegrasikan sistem perencanaan dan penyaluran pupuk bersubsidi. Pupuk Indonesia memainkan perannya dengan menerapkan digitalisasi rantai pasok dari gudang produsen hingga ke petani,” jelas Panji.

Dalam ekosistem perbaikan ini, lanjut Panji, hal konkret yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia adalah penerapan Distribution Planning & Control System (DPCS).

“Penerapan digitalisasi ini mampu mengawasi distribusi pupuk bersubsidi secara real time. Serta dapat menyajikan data penjualan, alokasi pupuk subsidi daerah, kapasitas gudang, informasi distributor dan kios, hingga kontak staf distribusi dan pemasaran,” jelasnya.

“Dengan DPCS, kami dapat melacak keberadaan pupuk mulai dari produsen, saat berada di kapal laut atau pelabuhan, perjalanan darat, bahkan mampu mengetahui jumlah stok di gudang-gudang di seluruh daerah secara real time,”sambung Panji.

Selain DPCS, upaya lain dari Pupuk Indonesia untuk mendukung perbaikan tata kelola pupuk bersubsidi adalah melalui aplikasi kios Retail Management System (RMS) atau aplikasi REKAN.  Aplikasi ini dapat menyederhanakan proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani, karena aplikasi REKAN dapat diintegrasikan dengan Kartu Tani milik Himbara dan E-RDKK milik Kementerian Pertanian.

Lewat aplikasi REKAN, Pupuk Indonesia juga dapat memantau jumlah stok pada kios secara real time, mampu beroperasi secara offline pada wilayah terpencil, dan berbagai keunggulan lainnya.

“Sehingga seluruh aktivitas pada aplikasi REKAN ini dapat ditelusuri, karena ada jejak digitalnya, dan pada akhirnya dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyaluran pupuk bersubsidi,” tukas Panji.

Hingga saat ini, aplikasi REKAN telah diuji coba pada seluruh daerah di provinsi Bali, dan untuk selanjutnya akan diujicoba di beberapa daerah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), provinsi DI Yogyakarta, dan provinsi Jawa Timur. Setelah melalui tahap evaluasi, rencananya pada tahun 2023 Pupuk Indonesia akan melakukan scale up secara bertahap untuk diterapkan pada semua Kios Pupuk Lengkap di seluruh Indonesia.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version