BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas pada 2017 lalu mencapai 1.369 orang. Korban yang berprofesi karyawan swasta menempati urutan tertinggi yakni 695 orang dan disusul korban pelajar dengan jumlah 274 orang.

Data itu diungkap Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Kombes Pol Subandriya saat Ngopi alias Ngobrol Pintar dengan elemen masyarakat membahas persoalan lalu lintas termasuk asuransi dan pajak kendaraan serta keselamatan berkendara di pasar Segar (26/1/2018).

“Ini sengaja didesain interaktif dengan masyarakat sambil ngopi bareng dengan harapan masyarakat juga bisa memberikan masukan kepada kami selaku aparat pemerintahan yang memberikan pelayanan,” kata Subandriya.

Ngopi ini juga dihadiri Kepala Bapenda Ismiati dan perwakilan dari Dinas Perhubungan Kaltim dan Jasa Raharja Kaltim. “Semangat Ngopi ini akan kami gelorakan terus dengan harapan masyarakat tidak sungkan memberikan masukan, termasuk koreksi yang rasanya pahit,” ucapnya.

Kali ini, Dirlantas Polda Kaltim menargetkan tertib berlalu lintas demi meningkatkan keselamatan dan menekan angka kecelakaan di jalanan. Pasalnya, korban kecelakaan lalu lintas mayoritas berada di usia produktif yakni 322 korban meninggal.

“Kalau bisa memperkecil angka kecelakaan, itu tandanya masyarakat patuh dalam berlalu lintas. Ini tidak serta merta kerjaan polisi tapi semua stakeholder yang kami rangkul, termasuk kontribusi dari media,” ujarnya.

Dirinya juga akan mengonsep kegiatan Police Goes To School dan Police Goes To Campus sebagai upaya memberikan pemahaman kepada warga akan pentingnya keselamatan berkendara. “Sangat disayangkan, usia produktif mayoritas meninggal akibat lakalantas,” sebutnya.

Mengingat jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Timur sepanjang 2017 kemarin mengalami peningkatan. Meski jumlah korban meninggal bisa ditekan bila dibandingkan pada 2016 lalu.

“Sekarang ini semua kecelakaan didata untuk dianalisa agar ke depan sudah bisa dibuat langkah penekanan. Kalau korban itu pelajar maka akan saya datangi juga sekolahnya,” pungkas Subandriya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version