BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebanyak 62 prajurit Kodam VI Mulawarman bergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Kendali Operasi (BKO) Wilayah Indonesia bagian Timur Gelombang III Tahun 2020.

Puluhan prajurit tersebut akan bergabung bersama dengan 19 prajurit dari Kodam XVl Pattimura, 21 prajuri dari Kodam XVII Cenderawasih dan 21 prajurit dari Kodam XVIII Kasuari. Mereka akan bertugas menjaga di wilayah Ambon, Papua dan Papua Barat.

Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan selama 1 tahun tersebut sebagai amanah dan kehormatan. Karena itu diharapkan agar prajurit melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, disertai dedikasi dan disiplin yang tinggi.

“Kalian berangkat dalam situasi pandemi covid-19 dan negara kita saat ini memasuki tahapan penegakkan disiplin protokol kesehatan sehingga selama perjalanan kalian harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang kita laksanakan guna mencegah tertularnya virus tersebut agar tidak menghambat pelaksanaan tugas kalian ditempat tugas yang baru,” ujarnya

“Saya berpesan kepada seluruh personel satuan Kodam VI/Mulawarman agar prajurit harus siap mental apabila dihadapkan dengan situasi dan kondisi dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun sehingga tidak bisa rotasi tepat waktu,”.

“Jaga keamanan diri dan tetap selalu waspada dalam menjalankan tugas di daerah konflik dengan tetap menanamkan naluri intelijen dimanapun bertugas sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan pribadi dan satuan dalam pelaksanaan tugas di lapangan,”.

“Setiap prajurit harus selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan bimbingan, kemudahan serta keselamatan di manapun kalian bertugas. Laksanakan semua petunjuk dan arahan selama kalian menjalani tugas serta pegang teguh Sapta Marga dan 8 Wajib TNI.”

Sementara itu Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino menambahkan penugasan tersebut merupakan tugas mulia. Prajurit di satuan-satuan komando kewilayahan baru dibentuk merupakan pioner yang dipercaya TNI ADt dalam melakukan rintisan dan tugas-tugas territorial.

“Anggota tersebut diharapkan mampu melakukan pendekatan secara humanis terhadap masyarakat setempat dan menghargai kearifan lokal yang ada di sana,” ujarnya.

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version