BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Guna mempersiapkan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan akan mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan peluang tersebut.

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan, bahwa rencana ini sesuai dengan arahan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud yang meminta agar para pelaku usaha lokal dapat mengambil peran dalam momen rencana pemindahan ibukota negara ke wilayah Kalimantan Timur.

“Para pelaku UMKM diharapkan dapat mengembangkan usahanya supaya bisa menjadi tuan di rumah sendiri,” ujar Adwar Skenda Putra kepada media, belum lama ini.

Edo biasa Adwar Skenda Putra menambahkan, terkait dengan rencana pemindahan ibukota sesuai arahan Wali Kota harus menjadi tuan rumah dulu di rumah sendiri, dimana keberadaan UMKM sangat penting dalam penyerapan tenaga kerja. 

“Berdasarkan data ada sekitar 95 ribu UMKM yang ada di Kota Balikpapan,” ujar Edo.

Dalam peningkatan dan pengembangan UMKM, dirinya akan mendorong para pelaku UMKM agar mampu menciptakan merek yang dapat menjadi ciri khas Kota Balikpapan.

“Kami masih merencanakan harus diapakan ada sekitar 95 ribu UMKM ini, karena memang yang paling banyak menyerap pekerja. Rencananya kita harus mendorong bagaimana mereka menjadi branding merk dulu. Berdasarkan target dari dinas perindakop provinsi, itu kan naik kelas dan ekspor. Kita itu yang branding tuan rumah sendirian saja baru beberapa usaha,” jelasnya.

Edo menerangkan saat ini, UMKM yang mampu melakukan branding merk hanya ada beberapa, sehingga diperlukan pendamping dari pemerintah untuk pengembangannya.

“Bicara tentang produk oleh-oleh Balikpapan saat ini memang masih terbatas produk pengolahan seperti mantau, dandito, secara makanan di telinga kita tidak ada yang tahu masa amplang karena ada se Kalimantan. Ini yang harus kita dorong, supaya bisa menjadi tuan di rumah sendiri,” tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim H Isran Noor mengungkapkan, pemerintah provinsi berkomitmen kuat untuk terus membangun UMKM di Kaltim. Namun semenjak adanya pandemi Covid-19, pemerintah memberikan bantuan dukungan yang kuat dari segi permodalan kepada 307 ribu UMKM di Kaltim untuk bisa bertahan.

“Dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 450 milyar, untuk bantuan permodalan berjumlah Rp 2,4 juta setiap UMKM dapat mampu meningkatkan perekonomian. Pasalnya, penguatan UMKM sebagai penggerak pemulihan ekonomi nasional,” tutupnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version