BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah kota masih mengalami defisti di APBD 2016 ini menyusul masih tertundanya pencairan DBH.

Namun ada kabar yang sedikit melegakan yakni saat ini telah turun Perpres pencairan DBH.

Ketua DPRD kota Abdulloh mengungkapkan dari informasi yang n diperolehnya, kota Balikpapan baru mendapat Rp50 miiliar dari DBH 2015 kuartal IV yang terpending Rp283 miliar.

“Tapi itupun kita nggak tahu kapan turunya waallahu alam apa 2016, 2017 sebagai dana kurang salur,”katanya kepada inibalikpapan.com

DBH hanya turun Rp50 miliar kata Abdulloh hal itu berdasarkan Perpres akibat tidak tidak tercapainya pajak nasional dan alasan turunnya harga minyak dunia yang signifikan. “Sehingga itu berimbas semua ke daerah penghasil migas. Kalau di Jawa tidak terasa karena DBHnya kecil paling-paling Rp10 miliar- Rp30 miliar. Yang berasa daerah penghasil kayak sulawesi, Riau, Kalimantan, Sumatara. Sementara anggaran itu sudah difloating semua kegiatan apa nggak sakit pinggang kita,”tandasnya.

Dia menjelaskan pada APBD 2016 ini, Pemerintah kota masih mengalami defisit anggaran sebesar Rp227 miliar. Desifit anggaran tidak lepas didalam karena adanya penundaan pencairan dana bagi hasil.

Abdulloh menyebutkan sejak dua pekan terakhir pihaknya telah melakukan pembahasan rasionalisasi anggaran akibat terjadi defisit kurang lebih Rp600 miliar bersama tim anggaran pemerintah kota.

Dari dua pekan pembahasan anggaran dan rasionalisasi seluruh kegiatan SKPD minimal 15 persen telah menurunkan angka defisit APBD. “Terakhir pembahasan dengan PU, kita harus mencari uang lagi itu Rp227 miliar,” sebutnya.

Mengenai dana bantuan Gubernur yang dijanjikan pada perubahan 2016 Balikpapan mendapatkan Rp100 miliar untuk stadion dan BIC, nilai Abdulloh hal itu baru merupakan janji. Dalam prognosis anggaran tidak boleh spekulatif dengan menjalankan program kegiatan dari sumber dana yang belum pasti.

”Jangan sampai janji gubernur kita masukan dalam anggaran. Setelah kami lakukan dalam posting kegiatan ternyata anggaran tidak turun maka itu jadi hutang. Itu kami tidak hitung. Nah kalau itu turun semua masuk tinggal ada angka Rp84 miliar itu bisa kami tutupi. Tapi kami tidak berani spekulasi,” terangnya.

Dia mencontohkan dana bagi hasil Rp283 miliar sudah diposting untuk kegiatan, ternyata tidak turun. Akibatnya pemerintah kota sekarang melakukan perhitungan ulang kegiatan dan anggaran mana yang ditunda, dipending dan dicoret. “Kami berharap kalau dana provinsi turun, DBH turun Rp50 miliar ya kami hanya tinggal cari Rp84 miliar. Itu kalau turun,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version