BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) Keluarga Berintegritas (8/5/2024) yang diikuti oleh para pejabat di lingkungan pemkot Balikpapan beserta istri.
Kegiatan yang mengangkat tema Hasil Korupsi Bukanlah Rezeki, Mari Bersama Membangun Balikpapan Bebas Korupsi.
Kegiatan ini dibuka oleh Wali Kota Balikpapan di Ballroom Hotel Novotel. Tampak hadir ibu wali kota, sejumlah Kepala OPD serta dari inspektorat dan dari KPK.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, kegiatan ini bagian dari pada dalam upaya pencegahan korupsi minimal di dalam lingkungan keluarga terlebih dahulu. Sehingga pasangan suami istri ini mendukung pencegahan korupsi di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Rahmad menambahkan, pasangan ini berpengaruh misalnya kalau ingin memberikan satu contoh dalam komunitas terkecil seperti rumah tangga.
“Jika rumah tangga ini sudah dibenahi dengan baik, maka pengaruh dari luar juga bisa dimininalisasi,” ujar Rahmad Mas’ud kepada Inibalikpapan.com, Rabu (8/5/2024).
Kata Rahmad, seperti ASN yang kondisi saat ini melihat secara finansial terpengaruh dengan lingkungan. Sehingga bisa saling mengingatkan antar pasangan bahwa rezeki tak akan tertukar dan hasil korupsi bukan dari rezeki.
“Mudah-mudahan melalui bimbingan ini memberikan semangat dan dorongan kuat untuk pasangan suami istri berkomitmen menjauhi korupsi,” ajaknya.
Balikpapan Jadi Lokasi Kedua Bimtek
Sementara itu, Plh Direktur Pembinaan peran serta masyarakat KPK Gultom Ginting mengatakan, kegiatan bimtek ini untuk tahun 2024 sudah dua kali dilaksanakan pertama di Kabupaten Kukar dan saat ini di Kota Balikpapan.
“Kita sudah pertama kali dengan pemprov Kaltim tahun 2022.Dan kami sangat apresiasi inisiatif Wali Kota untuk melaksanakan di Pemkot Balikpapan,” kata Ginting.
“Ini jadi komitmen sesungguh dalam upaya pemberantasan korupsi di Balikpapan,” tambahnya.
Dalam bimtek ini pihaknya memberikan pemahaman dilevel keluarga. Sehingga terjadi perubahan sikap untuk tidak berkorupsi.
“Peran istri sangat penting dengan melihat kasus korupsi banyak di bawa pulang ke rumah. Jika dulu antar pejabat tapi melibatkan istri sebagai penerima atau bendahara,anak sebagai tempat menyembunyikan harta kekayaan,” jelasnya.
Sehingga justru fonemena korupsi melibatkan keluarga semakin tinggi.
Sejauh ini hasil dari bimtek mereka bisa tercerahkan dan memahami peran keluarga
“Sehingga bisa dilaksanakan di kehidupan masing-masing,” tutupnya.