JAKARTA, Inibalikpapan.com – Akibat gempabumi berkekuatan 5,6 Magnitudo yang terjadi di Cianjur bukan saja merenggut korban jiwa maupun luka-luka, tapi juga membuat infrastruktur rusak berat.

Manager PLN UP3 Cianjur Muhammad Hermansyah mengatakan, hasil data sementara yang dirangkum sebanyak 21 penyaluran pelanggan atau penyulang, 1.957 gardu distribusi dan 366.675 listrik pelanggan padam.

Dilansir dari suara.com, jaringan inibalikpapan.com, pihaknya masih terus mendata aset jaringan ketenagalistrikan yang terdampak gempa. Dia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana

“Saat ini kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Cianjur pasca gempa. Petugas kami masih mendata aset jaringan yang terdampak,” kata Hermansyah dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).

Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker atau MCB pada kWh meter.

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan pemdataan korban meninggal dunia maupun luka-luka. Termasuk melakuan upaya penanganan bencana.

“BNPB terus melakukan pendataan jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur  17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat,” Ujar Suharyanto saat melakukan keterangan pers Senin (21/11) pukul 16.15 WIB. 

“BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir,” tuturnya dilansir dari laman BNPB.

Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa tersebut turut merusak beberap bangunan, seperti 343 unit rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.

Kemudian empat unit Gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit cafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan, akan segera menuju ke lokasi terdampak untuk melakukan upaya percepatan penanganan gempa. 

“Besok pagi saya akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur, selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak” lanjutnya. 

“Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” imbuhnya. 

Sebagai penutup, Suharyanto menjelaskan, tidak ada yang dapat memprediksi kapan terjadinya bencana, yang terpenting bagaimana respon yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat terjadinya bencana. 

“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, solidaritas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Suharyanto.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version