BALIKPAPAN,  Inibalikpapan. com – Anggota DPR RI Hetifah Saefudian mendorong pemerintahan pusat,  bersama pemda Balikpapan dan Kaltim serta pelaku usahanya pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus melakukan upaya bersatu memajukan bidang  ini  yang terus berkembang. 

Melalui Forum sosialisasi dan Coaching Klinik Kredit Usaha Rakyat bidang  Pariwisata di Balikpapan diharapkan menjadi media fasilitator atasan permasalahan dan kelurahan yang dihadapi pelaku usaha dan ekonomi kreatif. 

Politisi Golkar ini meyakini Balikpapan dan Kaltim  memiliki antusiasme dan kepedulian untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. 
” Motivasi dan destinasi sudah bagus dan cukup siap nama pelaku-pelaku ini harus difasilitasi agar pariwisata benar-benar siap.  Nanti kita juga bisa curhat karena daripada kementrian pariwisata juga hadir, dinas hadir dan perbankan juga, ” katanya Melalui Forum sosialisasi dan Coaching Klinik Kredit Usaha Rakyat bidang  Pariwisata di Balikpapan, di Novotel (25/3/2019).

Apapun persoalan yang menghambat pariwisata dapat diskusi untuk dicarikan jalan keluar. Kaltim menurutnya memilih potensi besar hanya saja terlambat mengambil kesempatan karena terlena pada sumber daya alam. 
” Tapi kangen lihat pertambangan mungkin akan bawa kekayaan kita keluar tapi kalau pariwisata mereka yang punya uang membawa kemari,  pemilik modal kemari.  Jadi terbalik,” tandasnya. 

Lanjut Hetifah, pola pikir masyarakat juga pemerintah daerah harus sudah  berubah yakni  kesedapan harus memiliki alternatif sumber kehidupan yang lain yang berkelanjutan dan makin berkembang. 

Bagian Perencanaan  Kementerian Pariwisata RI, Santony mengatakan potensi pariwisata makin digali makin berkembang.  Hal ini berbeda dengan SDA yang makin digali makin habis. 
” Ibarat main dirigen kami dirigen bagaimana kordinasi dengan kementerian.  Misalnya kami butuh jalan nah kita kordinasi ke PU, ” ujarnya. 

Diakui persoalan yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif salah satunya  modal.  Dalam Peraturan Kemenko Perekonomian nomor 11 tahun 2018 ada 12 kementerian yang dapat KUR dari 44 bank nasional. Namun pengembangan potensi usaha bukan hanya ada di perbankan saja. 

“Tapi juga lembaga keuangan sesuai aturan Kemenkeu,  OJK yang bergerak memberikan bantuan permodalan seperti SMI,  SME bisa membantu terkait infrastruktur seperti pembangunan homestay tapi tetap ada kriterianya ” sebutnya. 

Dalam forum ini juga diungkapkan bahwa pelaku usaha dan ekonomi kreatif mendapat bantu permodalan dan akses yang mudah seperti dalam memperoleh dana KUR perbankan. 

” KUR ini  bunga kecil kompetitif dan toleransi agunan sangat ringan. kalau Kur mikro usaha rakyat sampai 25 juta tanpa agunan, ” tambah Heliyadi Noor  Pemimpin Bidang  Pemasaran  Bank BNI Balikpapan. 

Dia menyebutkan untuk KUR sebesar 25-500 juta harus ada agunan hanya saja ringan. 
Sektor pariwisata menurutnya menjadi salah satu bidang yang mendapat prioritas dalam pemberian bantuan KUR.  Karena misi adalah mengembangkan ekonomi nasional. 

Kita akan kawal

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version