BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Bangunsih Pramesti melakukan peninjauan sejumlah bandara di Kalimantan termasuk Balikpapan dan APT Pranoto, Kaltim pada Jumat dan Sabtu pagi (8/6/2019).

Di Bandara Sepinggan Balikpapan, Dirjen Perhubungan Udara didampingi GM I Balikpapan Farid Indra Nugraha, Plt Otoritis Bandara Wilayah VI Handoko dan GM Airnav Balikpapan Ratna meninjau ruang Airport Operation Control Center (AOCC) dan posko terpadu angkutan udara Bandara Sepinggan Balikpapan.

Polana menjelaskan penurunan penumpang melalui Bandara terjadi banyak di Bandara di Indonesia termasuk Balikpapan.
” Yang paling turun itu Solo dan Semarang. Analisis saya karena banyak gunakan jalur darat karena jarak dekat, ” katanya dalam penjelasan kepada media.

Di Bandara Sepinggan Balikpapan berdasarkan data yang diterimanya, secara nasional rata-rata turun 20-23 persen.

” Pemantau nasional angkutan mudik melalui udara dibandingkan lebaran 2018 turun rata-rata 20-23 persen. Ada juga bandara udara yang positif seperti bandara Sorong naik 20 persen, Bali bagus namun lain rata-rata alami penurunan,” ungkapnya.

Dari analisa sementara Dirjen Perhubungan Udara, penurunan disebabkan liburan sekolah tidak berbarengan dengan liburan lebaran sehingga perjalanan terbagi dua.

“Tahun lalu berbarengan liburan anak sekolah dan liburan setelah lebaran ini analisis saya sehingga perjalanan terbagi dua. Liburan tidak berbarengan selain hal lainnya,” jelasnya.

Di Balikpapan penurunan pergerakan pesawa terjadi t 22 persen, penurunan penumpang 36 persen dan kargo 48 persen serta bagasi kurang 50 persen.

Dirjen Perhubungan Udara juga melakukan peninjauan ke ruang AOCC Bandara Sepinggan.
” Kita lakukan inpeksi ke AOOC. AOCC ini kolaborasi semua stakeholder bandara untuk lakukan pengawasan operasional Bandara apabila ada kejadian bisa diambil keputusan cepat,” ujarnya.

Dia menilai di Bandara Sepinggan Balikpapan pelayanan bagus. Pihaknya kedepan dengan adanya aktivitas ekonomi seperti perluasan kilang Balikpapan dapat menjadi penggerak ekonomi daerah Balikpapan.

“Kita berharap ada informasi ekonomi Balikpapan naik ada potensi perluasan Refinery. Mudah-mudahan trafik penumpang yang turun ini tidak terlalu lama,” katanya.

GM AP I Sepinggan Farid Indra Nugraha mengatakan jika digabung Bandara SAMS Sepinggan dan APT Pranoto turun sekitar 17 persen.

” Kalau secara secara itu turun 32 persen dari tahun lalu 2018 dibandingkan 2019. Bandara Sepinggan plus Pranoto itu turunnya 17 persen. Jadi shifting dari Balikpapan ke Samarinda itu 21,6 persen, ” ungkapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version