BALIKPAPAN,Inibalikpapan.comPemerintah Kota Balikpapan saat ini tengah menyusun sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk. Apalagi dengan rencana IKN yang efektif pada Agustus 2024.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang dari IKN maka harus mempersiapkan diantaranya menyangkut upaya untuk menghadapi ledakan penduduk.

“Kami juga sudah beberapa kali komunikasi ke Pemerintah Provinsi dan juga pemerintah pusat, terkait dukungan ke Kota Balikpapan itu infrastrukturnya,” ujar Rahmad Mas’ud kepada media, Kamis (25/4/2024).

Rahmad menambahkan, salah satunya terkait peningkatan kondisi jalan yang ada untuk dilebarkan. Karena untuk jalan dari Pemerintah Kota sudah melakukan perbaikan.

“Sebagian besar jalan yang ada di kota Balikpapan ini berada di bawah naungan dari Pemerintah Provinsi dan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya lonjakan penduduk,” jelasnya.

Syarat Domisili Penduduk

Pihaknya juga berencana memberlakukan syarat jaminan domisili bagi pendatang yang masuk ke Kota Balikpapan.

“Kami juga ingin kembalikan aturan yang telah diberlakukan ketika zaman Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid, ketika ingin masuk ke kota Balikpapan harus memiliki jaminan baik dari dalam perusahaan ataupun domisili, namun kalau tidak ada bisa dikembalikan ke daerahnya,” katanya.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah penduduk sebagai dampak dari pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.

“Kita antisipasi lonjakan penduduk di Balikpapan,” tutupnya.

Untuk diketahui, 10 sampai 15 tahun terakhir Kota Balikpapan mengalami perkembangan cukup pesat baik pembangunan infrastruktur maupun pertambahan jumlah penduduk yang diperkirakan telah mencapai 1 juta jiwa lebih.

“Memang berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Balikpapan, jumlah warga yang terdaftar sekitar 750 hingga 800 ribu jiwa, namun saya perkiraan jumlah penduduk yang melakukan aktivitas di Balikpapan telah mencapai 1 juta jiwa lebih,” ujar Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh.

Pernyataan Abdulloh cukup berdasar sebab belakangan ini pertumbuhan permukiman penduduk. Serta angka pengguna kendaraan terus bertambah seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur di Balikpapan dan Kaltim.

“Jadi wajar kalau kota Balikpapan maceta. karena ciri kota besar seperti Balikpapan terjadi kemacetan. Belum dari pekerja RDMP Pertamina, juga pekerja luar lainnya yang tinggal di Balikpapan,” ucap Abdulloh.

Apalagi dengan adanya mega proyek yakni proyek perluasan kilang Pertamina (RDMP). Serta proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membuat Balikpapan sebagai penyangga IKN diserbu para pendatang untuk mencari pekerjaan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version