BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com-  Hingga Desember 2018  ini Angkasa Pura I Balikpapan telah menyalurkan bantuan permodalan bagi pelaku usaha kecil mikro dan menengah(UMKM) Balikpapan sebesar Rp2,8 miliar.

Pada Selasa pagi (18/12), AP I menyalurkanbantuan kemitraan tahap ketiga sebesar Rp690 juta dana bergulir kepada 9 pelaku UMKM, sekaligus memberikan pelatihan penyusunan sistem jaminan halal dan audit sertifikasi Halal serta re-design kemasan produk Corporate Social Responsibility PT Angkasa Pura I (persero), di Hotel Grand Cokro.

Penyerahkan dilakukan GM AP I Balikpapan Muhammad Farid Nugraha disaksikan puluhan pelaku UMKM Balikpapan, Kasi Pembinaan UMKM Disperinkop UMKM Balikpapan Eddy Adimuntja dan Direktur LPPOM MUI Kaltim drh  Sumarsongko, dan jajaran managemen AP I Balikpapan.

“Kami tetap komitmen pada upaya kamidengan pendekatan  pertumbuhan dengan menyebarkan semua keekonomian potensi Balikpapan bsia lebih berdaya. Yang tumbuh kami pertahanankan yang belum kami upayakan lebih ditingkatkan,”katanya.

“untuk kali ini kita tidak hanya menyalurkan tapi mendorong bagaimana menyiapkan dan menyusun dalam membuat sertifikat halal produknya juga dalam audit. Komitmen kami menyeluruh. Makanya kami undang LPPOM MUI berikan pencerahan dan hal-hal berkaitan  dengan pelatihan. Nanti akan kami evaluasi apa yang sudah kami laksanakan,” jelasnya.

Dengan disalurkanya pinjaman kemitraan tahap ke-3 tahun 2018 ini, Selama tahun 2018, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara SAMS  Sepinggan Balikpapan telah menyalurkan pinjaman kemitraan kepada 41 usaha mikro kecil, dengan total pinjaman yang disalurkan sebesar Rp.2,825 miliar.

Kegiatan pelatihan penyusunan sistem jaminan halal dan audit sertifikasi halal serta re-design kemasan produk, yang diselenggarakan dari tanggal 18-21 Desember 2018, dan diikuti oleh 20 mitra binaan sektor industri.

Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan bekerjasama  dengan Lembaga Pengkajian Pangan,Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Balikpapan dan Disperindagkop Provinsi JawaTimur.

“Tujuan diadakannya pelatihan iniadalah untuk memastikan bahwa produk-produk produksi mitra binaan PT Angkasa PuraI (persero) layak konsumsi dan memiliki sertifikat halal, disamping itu menarik dalam hal kemasan sehingga meningkatkan daya saing dan nilai jual di pasar,”ujarnya.

Farid menambahkan pelatihan ini kali pertama namun diharapkan ini menjadi trigger buat lainya karena ada beberapa hal sedangkan diupayaka namun diharapkan peran perusahaan termasu BUMN. “Kita mengambil itu inisiatif untuk melakukan pelatihan bagi UMKM,”tukasnya.

Drh Sumarsongko Direktur LPPOM MUI Kaltim mengatakan  saat ini masyarakat muslim makin sadar tentang pentingnya produk halal.

 “Ini karena makin tingginya kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan juga  prilaku beragama yang makin baik di masyarakat muslim sehingga menuntut adanya kejelasan produk halal,” ujarnya.

Bahkan tuntutan produk hal bukan hanya ditujukan pada produk makanan dan minum saja melainkan produk lainya seperti baju, sepatu tas dan lainya. “ UU juga sudah menyatakan bahwa wajib setiap produk mencatumkan produk halal. Tidak hanya makanan tapi barang gunaan kayak sepatu,baju, tas dan lain-lain,” tandasnya.

Dia berharap kedepannya, Balikpapan dapat menjadi Kota destinasi halal. Selain itu juga tuntutan bukan sekedar halal saja tapi bahan yang digunakan harus sehat dan tidak mengandung bahan berbahaya.

Kalau unsur-unsur tidak ramah ramahkesehatan banyak tapi kalaupun unsure mengandung babi sedikit sekali. Yang banyak ditemukan bahan makanan mengandung  pengawet, pewarna,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version