BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemkot dan DPRD pada APBD Perubahan 2020 mengalokasi Rp40 miliar untuk jaringan pengaman sosial bagi warga terdampak covid-19.

Dana tersebut ditempatkan di Dinas Sosial Balikpapan. selain itu, pemkot juga mensupport kebutuhan DKK dan RSUD dalam hal pencegahan dan penanganan covid-19 yang masih tinggi ini.

“Dalam APBD Perubahan ada penambahan anggaran untuk jaring pengaman sosial sekitar Rp 40 miliar yang dilaksanakan melalui Dinas Sosial, kemudian ada lagi penambahan ventilator dan alat kesehatan di Dinas Kesehatan. Ada juga yang dialihkan ke langsung ke RSUD Beriman,” beber Wali Kota Rizal Effendi.

Terkait penambahan Rp40 miliar ini bagi jaringan pengamanan sosial, pemkot juga  akan mengevaluasi sekitar 30 ribu Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan sosial (bansos) terdampak covid -19. Selain  keterbatasan anggaran, jumlah 30 ribu akan  diusulkan ke provinsi jika memang ada anggaranya.

“Bukan dikurangi tapi dievaluasi, karena dari daftar yang ada, sebagian sudah tercover oleh provinsi,”tandasnya.

Evaluasi data lanjutnya  agar tidak terjadi data ganda dalam daftar penerima bansos dari Pemerintah Kota Balikpapan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Dari 70 ribu itu ada 30 ribu yang juga dibantu oleh provinsi, itu yang akan kita keluarkan. Sisanya yang akan ditanggung oleh Pemerintah Kota,” ujarnya.

Sekitar 30 ribu penerima bantuan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Utara.

Pada APBD murni 2020, pemkot dan DPRD sepakat mengalokasikan bansos kepada 70 ribu KK selama 4 bulan dengan nilai Rp1 juta per KK. Bantuan telah diberikan untuk  periode April, Mei, Juni dan Juli 2020.

Alokasi dana APBD yang dialihkan ke covid pada APBD murni 2020  sekitar Rp137 miliar. Dari jumlah itu terbanyak dialokasikan untuk bansos, penanganan kesehatan dan recoveri ekonomi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version