BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memastikan APBD Perubahan Kota 2017 mengalami defisit mencapai Rp 100 miliar.

Akibat defisit itu, Rizal mengungkapkan, melakukan pengurangan program yang dianggap masih bisa ditunda, termasuk pemangkasan anggaran setiap SKPD.

“Defisit RP 100 miliar kan harus ditutupi, menutupinya untuk sementara kebijakan kita akan menyetop dulu belanja modal belanja, barang dan jasa sambil kita menunggu perkembangan,” ujar Rizal.

Namun Rizal tidak mengetahui, program-program apa yang dikurangi ataupun ditunda. Namun dia memastikan, kondisi itu sudah dibicarakan Sekretaris Daerah dengan SKPD.

“Jadi semuanya sementara distop dulu untuk melihat perkembangannya (keuangan daerah),” ujarnya.

Sementara mengenai rencana penjaulan obligasi (surat berharga) daerah untuk mengatasi defisit,Rizal menganggap hal itu tidak mudah. Karena berkaca pada Jawa Barat dan Jakarta.

“Belum ada melirik ke sana. Kan ada penilaian-penilaan (daerah) ini belum ada satupun daerah yang sukses jual obligasi. Tempo hari DKI Jakarta, Jawa Barat yang mau melakukan tapi belum juga,” ujarnya.

“Kan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, kan ada penilaian, ratingya. Kalau jual obligasi orang mau tahu itu menguntungkan atau nggak kalau nggak menguntungkan kan nggak mau beli,”

Sejak satu tahun terakhir, Kota Balikpapan memang mengalami defisit. Pada 2015 APBD Kota sempat menyentuh angka Rp3,2 Trilirun, namun di 2016 menjadi Rp2,5 trilun. Bahkan di 2017 ini hanya ditetapkan 1,8 triliun.

Penurunan ini akibat berkurangan dana bagi hasil pemerintah pusat kepada daerah-daerah penghasil dan pengelola migas termasuk Balikpapan.

DBH Balikpaapn sempat mencapai 1,2 trilun namun 2017 ini hanya sekitar 480 miliar saja.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version