BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Pengawas PDAM kota Balikpapan menilai solusi jangka panjang mengatasi persoalan air baku atau air bersih di Balikpapan bukan hanya mengandalkan pada keberadaan waduk Manggar maupun Tritip.

Namun juga perlu dilakukan pembangunan dan memperbanyak fasilitas penyulingan air laut menjadi air baku dalam skala besar.

Sekretaris Banwas PDAM Balikpapan Damuri mengatakan pemenuhan kebutuhan air untuk warga Balikpapan tak cukup hanya mengandalkan tambahan Waduk Teritip untuk jangk panjang.

Persoalan ini akan disampaikan badan pengawas PDAM saat kunjungan Jokowi ke Waduk Teritip.

“Saat Jokowi datang nantinya kami akan coba mengusulkan supaya desilinasi air laut diperbanyak. Perkembangan kota ini bukan hanya setahun atau dua tahun saja, namun selamanya. Sementara kondisi air Waduk itu terus menurun karena daerah resapan otomatis terus berkurang seiring bertambahnya pula jumlah penduduk dan pemukiman,” kata Damuri akhir pekan ini.

Menurutnya beberapa daerah salah satunya daerah Jakarta sudah melakukan desilinasi air laut untuk menjamin kebutuhan air masyarakat sekitar. “Karena waduk-waduk  di Jakarta sudah mulai berkurangan, resapan airnya terus berkurang. Di Balikpapan kondisi hutanya sudah mulai menipis, tentunya kalau hanya mengandalkan tadah air hujan, tidak akan cukup menjawab tantangan kebutuhan air dimasa yang akan datang,” tandasnya.

Meski terbilang mahal namun jalan desalinasi air laut harus direalisasikan. Dia yakin berapapun harga air yang ada pasti dibeli. Yang jelas PDAM dan investor mampu menjamin keberadaan air baku untuk keperluan warga.

Dia beranggapan krisis air yang terjadi, sangat menyulitkan masyarakat luas. Upaya Pemkot dan PDAM juga terus dilakukan baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang .

Pihaknya pun senantiasa memonitoring ketinggian ari waduk Manggar meskipun saat ini curah hujan sudah relatif terlihat namun belum sepenuhnya memberikan pengaruh pada ketinggian air waduk.
Banwas juga mengapreasiasi upaya yang dilakukan pemerintah kota, PDAM dan juga masyarakat sepeti HIPMI, PMI dalam menyedikan ketersedian air baku dalam jangka pendek ini.

Diakuinya, memang saat ini Pemkot sudah ada peningkatan usaha perbaikan dari pada tahun sebelumnya untuk mengatasi krisis air.

“Berbagai macam rencana sudah dipaparkan ke kami, kita melihat sangat pantas dan masuk dalam perhitungan untuk mengatasi masalah ini. Misalnya pembangunan Waduk Teritip dengan kapasitas 250 liter perdetik sudah mulai dikebut. Mudah-mudahan di 2017 sudah bias dioperasikan,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version