BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Kelompok bahan makanan diperkirakan akan menyumbang inflasi tertinggi pada bulan ini ketimbang bulan April kemarin di Kota Balikpapan. Pasalnya, saat ini bulan Ramadhan sehingga permintaan meningkat dan berdampak pada harga.

Namun Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan pada pekan pertama bulan ini, inflasi Mei diperkirakan justru hanya berkisar 0,8 persen khususnya untuk komoditas yang berkaitan dengan kebutuhan Ramadhan.

“Proyeksi inflasi bulan Mei 0,8 atau setinggi-tingginya 0,9 persen pada inflasi bulanan. Secara alamiah kami kami survei internal, dari hitungan –hitungan sedernaha apabila tidak ada gejala gejolak harga yang tinggi,” ujarnya.

 “Yang pasti komoditas pokok masih akan menyumbang tinggi yaitu kaitannya dengan ramadan dan Idul Fitri,”

Menurutnya, berbeda dengan bulan Mei, bulan kemarin, transport justru yang memberi andil inflasi, khususnya tiket pesawat terbang yang memang mengalami kenaikkan sejak akhir 2018 lalu. Sedangkan pada bulan ini transport justru stagnan, bahkan mungkin turun..

“Kalo tranportasi kaitannya dengan tiket ini logisnya harga tiket sudah tinggi, jadi kemungkinan besar tiket transportasi udara tidak akan naik tinggi lagi karena sudah masuk batas atas. Apalagi ini ada wacana akan menurunkan batas atas dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Bulan April, inflasi tercatat sebesar Rp 0,25% (mtm), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar -0,28% (mtm). Inflasi April 2019 itu tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi di bulan April selama 3 tahun terakhir yang sebesar -0,06% (mtm).

Dia mengatakan, sedangkan secara tahunan inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 2,93% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,83% (yoy) dan Provinsi Kaltim sebesar 2,84% (yoy).

“Kenaikan harga kelompok transport memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,18% pada inflasi pada bulan April 2019. Karena dampak kenaikan tarif angkutan udara yang memberi tekanan sebesar 4,61%,” ujarnya.

Dia m,enuturkan, untuk menekan angka inflasi pada bulan Mei pihaknya menyebutkan terus melakukan sosialisasi bekerjasama dengan Ulama agar masyarakat belanja bijak. Artinya belanja sesuai kebutuhan atau tidak berlebihan.

“Lebih bijak dalam berbelanja dan bazar murah dibawah koordinasi Dinas Perdagangan yang dimulai sejak 9 Mei kemarin. Alhamdulillah, animo masyarakat bagus dan berbelanja cukup. Dan diharapkan dapat terus berjalan,” ujarnya.

Selain itu lanjutnya, melakukan pengecekan ketersediaan bahan-bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat seperti yang dilakukan Satgas Pangan. “Satgas pangan ini cukup efektif dalam penanganan khususnya apabila ada dugaan penimbunan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version