BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kini tengah fokus mewujudkan jadi kota layak anak. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sri Wahyuningsih.

Berbagai upaya dilakukan dengan diantaranya membangun puskesmas ramah anak yang melayani anak berkebutuhan khusus (ABK). Bahkan pada Jumat (09/10/2020) lalu, secara khusus Komisi VIII DPR meninjau langsung keberadaan Puskesmas Ramah Anak.

“Kami menyambut baik kunjungan  Komisi VIII DPR, kunjungan diarahkan pada puskesmas Ramah anak di Kelurahan Damai dengan inovasi layanan khusus pada  anak yang berkebutuhan khusus,” ujar Sri Wahyuningsih.

“Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak khususnya pembangunan berbasis hak anak pada kluster kesehatan dasar dalam rangka mendukung wujudkan kota kita Balikpapan menuju layak anak,”katanya.

Dalam kunjungan itu, Komisi VIII DPR dipimpin H Muhammad Ihsan Yunus. Dia pun mengapresiasi puskesmas ramah anak ada unit pelayanan kesehatan mencakup ruangan untuk tindakan fisioterapi, terapi Wicara, brain gym dan lainnya.

“Model seperti ini patut dicontoh untuk kreativitas anak-anak sejak dini harus difasilitasi oleh negara sehingga akan tumbuh generasi muda berkualitas untuk Indonesia maju,” katan Ihsan Yunus.

Kata dia, DPR telah menyetujui usulan dari Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak untuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp 101,7 miliar untuk program non fisik perlindungan perempuan dan anak di 34 provinsi dan 216 kabupaten dan termasuk Kota Balikpapan.

“Kami berharap ke depan ada peningkatan cakupan kualitas layanan perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di daerah.,” ujarnya

“Kemudian adanya penguatan UPT PPA yang merupakan unit layanan perangkat daerah yang memberikan pelayanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.”tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version