BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan Budiono mengungkapkan, banjir yang terjadi di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat, berdekatan dengan SMA Negeri 8 kakibat sendimen dan tumpukkan sampah plastik.

“Salah satunya titik banjir yang ada juga di Kelurahan Margomulyo, disana itu kendalanya adalah yang pertama ketika sendimen muaranya drainase itu ada dibelakang SMA negeri 8 disana ada tanaman mangrove yang juga hutan kota,” ujarnya

“Nah ketika hutan mangrove itu sudah dipenuhi oleh sampah plastic dan segala macam, dan sendimen nya susah dangkal sekali, air sudah tidak bisa mengalir dan akhirnya tersumbat menutuplah dikisaran lingkungan dekat RT 15,50, 17, 16 disana banjir yaitu masalahnya itu sendimen di muaranya drainase itu ada pohon mangrove,”

Menurutnya, untuk meminimalisir taupun menanggulangi banjir diwilayah tersebut, harus dilakukan  pengerukkan. Hanya saja tidak bisa dilakukan menggunakan alat berat harus dilakukan secara manual bisa merusak hutan mangrove yang ada.  

“Disana harus kita kerok, tapi yang jadi masalah ada hutan mangrove, kita tidak bisa melakukan pengerukkan dengan alat harus dengan manual, salah satunya solusi banjir di margomulyo itu menurut saya.   Jadi UPT terkait, dinas terkait harus melakukan pengerukan drainase di muaranya SMA Negeri 8 itu,” ujarnya

“Kalau air laut pasang, kemudian air yang dari gunung gak bisa ke laut, air laut juga menyorong. Tapi ketika sendimen itu diangkat masih ada ruangnya. Ada wacana juga disana buat bendali, tapi disana ingat ya, ada hutan mangrove jadi agak sulit,”

Dia menambahkan, jika harus membuat bendali sebenarnya bisa, hanya saja harus dilakukan pembebasan lahan. Meski lahan yang dibutuhkan dianggap cukup, hanya saja memang membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Ada disebelah rumah warga ada lahan, bisa dibuat bendali tapi ya harus pembebasan lahan. Disana biar 5 hektar ada punya warga. Kalau di sekolah gak banjir, cuma rumah-rumah warga menjadi dampaknya yang kemarin hujan deras itu drainasenya roboh soalnya gak bisa menahan lagi,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version