Balikpapan, Inibalikpapan.com – Dari bantuan masyarakat maupun perusahaan, bukan hanya ponsel namun juga terkumpul sebanyak 23 unit laptop. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin.

Dia mengatakan, dari 23 unit unit laptop tersebut prioritas diserahkan ke guru honor untuk kegiatan belajar mengajar daring. Karena banyak guru honor yang juga membutuhkan. Namun sebagian juga diserahkan ke siswa yang tidak mampu.

“Kemarin 23 unit, memamg ada sebagian latop yang kita serahkan kepada guru honor kita yang memang dia tidak punya latop untuk pembelajaran daring jadi tidak semua ke siswa,” ujarnya

“Karena memang laptop itu lebih berguna kalau diserahkan ke guru-guru kita, jadi kita prioritaskan ke gugur honor. Ke guru sudah sekitar 6 unit, kemudian sebagian ke siswa ,”

Kata dia, bantuan dari masyarakat masih terus mengalir, termasuk dari Korpri yang menymbang laptop. “Kemarin ada tambahan dari Korpri Balikpapan ada 5 unit, jadi kita masih punya 8 unit  laptop lagi,” ujarnya

“Yang akan kita prioritaskan guru kalau latop, karena banyak guru-guru kita butuh bantuan tapi mereka   gak mau ngomong,”

Sementara terkait bantuan ponsel yang menyerahkan pihak sekolah. Sehingga verifikasi juga dilakukan pihak sekolah.Namun jusrtu awalnya banyak orangtua awalnya acuh ketika diberikan angket menanyakan soal fasilitas yang dimiliki untuk belajar daring

“Verifikasi permohonan yang dilakukan orangtua itu sekolah yang melakukan. Sebenarnya waktu kita melakukan pembelajaran daring sudah ada angket, tapi itu kadang-kadang orangtua tidak care seperti itu,” ujarnya

Banyak orangtua yang sengaja tidak mengisi angket tersebut. Padahal banyak yang justru fasilitasnya terbatas..”Ternyata orangtua tidak mengisi itu ternyata ada HP nya satu tapi anaknya 4 dan digunakan bersama-sama,” ujarnya

“Mungkin angket diisi biasa-biasa saja tapi begitu ada bantaun yang diberikan masyarakat, mereka baru tahu bahwa sebetulnya mereka butuh,”

“Bahkan ada yang WA kita, sma kita pada saat mau pembeajaran daring mereka harus pinjam ke tantenya, pinjam ke mamanya itu yang kita prioritaskan

Melalui bantuan masyarakat, perusahaan maupun instans,  ribuan ponsel baru maupun bekas yang masih layak pakai berhasil dikumpulkna Dinas Pendidikkan dan kemudian dibagikan kepada siswa yang membutuhkan.

Selain itu juga guru dan siswa mendapat bantuan kuota internet baik dari perusahaan provider maupun dari Pemerintah. “Itu bantuan kuota internet, yang 35 GB untuk siswa kemudian yang 42 GB untuk guru,” ujarnya

Namun bantuan kuota iternet tersebut, juga hanya untuk pembelajaran daring. Sehingga yang mendapatkan bantuan harus menyampaikan nomor bersangkutan. Kemudian kuota internet akan di tranfer ke nomor bersangkutan.

“Itu memang harus ada data HP yang harus disampaikan misalnya Muhaimin nomornya XXXXXX kemudian itu dikirimkan. Sehingga memang antara data yang diberikan kementerian ke kita tidak digunakan untuk yang lain,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version