BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com –  Dinas Perumahan dan Pemukiman akan melakukan perbaikan kepada 60 unit rumah tidak layak huni menjadi layak huni. 

Bantuan ini masuk dalam program Griyaku atau Gerakan Stimulan Peningkatan Kualitas Rumah Layak Huni.

Program Griyaku ini dilakukan dengan  kolabarasi bersama pemeirntah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi dan media.

Bantuan stimulan sudah diperwalikan nomo 21 tahun 2022 tentang Bantuan Stimulan Peningkatan Rumah Layak Huni.

Kepala Perumahan dan Pemukimanan Kota Balikpapan Arfiansyah menyebutkan tahun ini ada 4 Rumah yang dibantu melalui bantuan CSR sebesar Rp105 juta.

Sedangkan APBD Perubahan Kota Balikpapan tahun 2022 bulan Oktober hingga Desember sebesar Rp1,3 miliar untuk stimulan 66 unit RTLH.

Program Griyaku Balikpapan memiliki tagline “nyaman dan terjangkau “ Sudah diluncurkan 14 september lalu oleh wali kota Balikpapan. 

“Pada tahun 2023 Disperkim mengalokasikan Rp2 miliar 100 rumah yang mendapat stimulan bantuan rumah layak huni,” ungkapnya.

Syarat yang harus dipenuhi bantuan stimulan dalam bentuk rehab rumah yakni berkeluarga, MBR, alasan yang sah dan punya satu-satunya rumah.

“Dengan kriteria itu dia dapat stimulan bantuan rumah layak huni.  Rumah tidak layak huni bisa karena bencana bisa juga karena tidak ada kemampuan anggaran orang itu,” sebutnya.

Bantuan stimulan ini berupa barang material bangunan senilai Rp20-30 juta.

“ini stimulan bukan buat rumah baru dengan merubuhkan rumah lama. Ini sifatnya stimulan untuk perbaikan rumah dari pemerintah kota dan juga csr,” tandasnya.

Pihaknya juga saat ini masih melakukan pendataan rumah tidak layak huni hingga Desember 2022 dengan melibatkan RT, lurah dan kecamatan.

Program Griyaku Balikpapan tambah Arfiansyah bagian dari output Perkim Balikpapan ikut dalam  pelatihan internasional tingkat II angkatan 14 tahun 2022 yang masih berlangsung sudah 60 persen pelatihan.  Pelatihan ini akan selesai pelatihan November 2022.

“Ini bukan hanya semata program latihan tapi program kota mendukung pemerintah kota  bahwa pak wali kota sudah menegaskan ini bagian dari prioritas pemerintah kota Balikpapan 2021-2026,” ujarnya.

Arfi menjelaskan Program Griyaku Balikpapan berangkat dari 5 isu strategis di Perkim yakni  masih tingginya kebutuhan rumah baik kepemilikan maupun hunian, tingginya rumah tidak layak huni, rendahnya SPM perumahan (stnadar pelayanan minimal) dan tingginya pemukiman kumuh perkotaan serta  masih rendahnya penyerahan PSU Perumahan kepada pemerintah kota.

“Griyaku diyakni dapat menangani permasalahan perumahan dan pemukiman yang tentunya permasalahan itu mengakar atau berpedoman pada RPJMD Balikpapan yakni tewujudnya Balikpapan sebagai kota terkemuka yang nyaman dihuni, modern, sejahterah dan madinatul iman,” tukasnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version