BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Banjir kini menjadi pemandangan biasa di Kota Balikpapan saat hujan turun. Namun sayangnya persoalan banjir tak kunjung bisa diatas.

Bahkan persoalan banjir kini membuat was-was masyarakat Kota Balikpapan. Pasalnya, sudah banyak menelan korban jiwa yang terseret akibat banjir.

Seperti yang terjadi pada Kamis (21/6) lalu, Dimana banjir kembali memakan korban jiwa yang terbawa arus di kawasan Gunung Malang dan ditemukan tak bernyawa..

Ketua Biro Pora Senkom Mitra Polri Kaltim, Agus Wijayanto meminta Pemerintah Kota Balikpapan agar serius menangani persoalan banjir. Sehingga taka da korban lagi.

“Mestinya yang rawan genangan air dan banjir diatur secara serius oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Kasihankan masyarakat dan para orangtua yang memiliki anak karena harus was-was dengan kondisi jalan yang tergenang air,” ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Balikpapan harus membuat pagar besi keliling pada drainase di daerah rawan. Termasuk menyediakan lifebuoy ring pada tempat-tempat rawan dengan kedalaman tertentu.

“Fungsinya, ketika ada orang terpeleset atau hanyut bisa segera dilakukan pertolongan dengan melempar pelampung tersebut,” ujarnya.

“Daerah yang rawan banjir itu sekitar bundaran Monumen Adipura, jalur sekitar Puskib hingga lampu merah Gunung Malang, Gunung Sari dan jalan Beller,”

Pada Kamis dini hari sekira pukul 03.15 Wita, Rezky Joni Falan terjatuh dari sepeda motor ketika menikung di pertigaan Gunung Malang, Jalan Jenderal Ahmad Yani yang digenangi banjir. Ketika itu, korban dibonceng oleh rekannya.

Berdasarkan rekaman CCTV Dishub Balikpapan terlihat sepeda motor sempat terpeleset lalu korban terjatuh dan hanyut ke dalam drainase. Jasad siswa SMK Setia Budi ini baru ditemukan pada Jumat pagi (22/6) di belakang Mal Balikpapan Ocean Square oleh tim SAR gabungan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version