BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sapol PP Kota Balikpapan masih kesulitan untuk menertibkan para pedagang atau PKL yang berjualan dluar gedung Pasar Pandansari. Meskipun selalu diteretibkan.

Kepala Satpol PP (Kasat) Kota Balikpapan Zulkifli mengatakan, karena kondisi semarautnya pedagang yang berjualan hingga ke area fasilitas umum sudah terjadi bertahun-tahun.

“Pandansari ini jangan cepat melihat hasil, Pasar Pandansari ini masalah turun temurun,” ujarnya kepada awak media pada Rabu (28/08)

Dia mengatakan, ada tiga konsep yang diterapkan untuk menertibkan para pedagang. Diantaranya memindahkan seluruh para pedagang yang berjualan diluar masuk ke dalam gedung Pasar.

“Yang pertama, disana itu tidak ada pedagang diluar, sebelumnya masuk di dalam. Itu yang sudah kita coba. Upaya kita kan itu, seluruh pedagang diluar tidak, ada seluruhnya kita masukkan ,” ujarnya.

Namun justru data para pedagang yang akan dimasukkan ke dalam gedung justru bertambah dari sebelumnya hanya 310 pedagang menjadi hingga 700-an pedagang sehingga lapak tidak cukup

“Ini berarti ada oknum lagi masyarakat yang mencari kesempatan untuk mendapatkan lapak di dalam. Data 310 menjadi 700-an lebih, bubar lagi kan,” ujarnya

Lalu yang kedua, karena jumlah lapak sehingga yang ditertibkan dan dipindahkan ke dalam gedung pasar hanya yang berjualan di jalan. Namun para pedagang lain, justru menganggap tidak adil.

“Yang kedua, kita tertibkan yang di jalan utama dulu, jadi yang di gang-gang termasuk istilah mereka IPAL atau apalah itu, sudah itu bertahap saja dulu karena di dalam kan kurang,” ujarnya

“Tapi saya didera lagi dengan isu, saya tidak adil. Pak Zul dapat berapa itu, kok yang IPAL tidak diberikan (lapak) hanya diluar, kan serba salah ini. aya tertibkan dengan SK Wali Kota,”

Kemudian terakhir, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD, disarankan agar para pedagang hanya diminta untuk tidak berjualan di jalan. Sehingga tidak menganggu lalu lintas.

“Terakhir saya rapat di dewan Momisi III arahan mereka, akalau tidak bisa minimal mereka didorong ke pinggir supaya jalan sedikit terbuka dan masyarakat bisa leluasa hadir disana,” ujarnya

Dia mengaku, tdiak tahu sampai kapan penertiban akan terus dilakukan khususnya pedagang yang berjualan di jalan. “Sampai kapan itu terjadi ya tergantung pedaangnya sebenarnya,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version