BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Penanaman nilai-nilai agama sangat penting sejak dini, ditengah kemajuan teknologi dan informasi.
Salah satunya melaksanakan lomba tartil dan tahfidz tingkatkan TPA guna memberantas buta Al Qur’an yang diikuti peserta usia 6-15 tahun, di Masjid Madinatul Iman, Minggu (30/10/2022).
Lomba Baca Al Qur’an dibagi dalam 4 kategori yakni Kategori A Tartil, Kategori B Tahfiz, Kategori C Tartil dan Kategori D Tahfiz. Lomba ini diikuti lebih dari 300 peserta.
Plt Asisten I Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan, Zulkifli mengatakan, Pemkot Balikpapan memberi apresiasi atas terlaksananya lomba tartiil dan tahfidz Kota Balikpapan.
“Lomba ini dilaksanakan sebagai upaya pengembangan dan pembudayaan kegemaran membaca sekaligus menghafal kitab suci alquran sejak dini,” kata Zulkifli.
Anak-anak miliki memori yang sangat kuat sehingga ibarat buku masih putih bersih yang akan merekam secara jelas dan terang.
Lanjut Zulkifli, karena itu baik mengajarkan anak anak menbaca dan menghafal alquran sejak dini dengan baik dan benar, yang kelak akan menjadi penerang dalam hidupnya.
“Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu melalui penyelenggaraan lomba lomba, kegiatan terus menerus dengan harapan upaya pendidikan karakter dari anak-anak sehingga akan memiliki generasi penerus bangsa yang kuat dan bermartabat,” katanya.
Program Berantas Buta Aksara Al Qur’an ini pertama kali digelar Yayasan Sinar Mas Land diluar pulau Jawa. Sebelumnya sudah empat tiga kali digelar Serpong Kabupaten Tengerang dan Kota Tangerang Selatan, lalu di kota Bekasi dan Kota Wisata Bogor.
“Tujuan membantu pemerintah bahwa data riset kemenag RI bahwa 65 persen umat muslim buta al Quran. Dengan program Yayasan Sinar Mas Land dengan metode mama papa akan membantu sehingga banyak umat muslim yang bisa bebas dari buta al quran,”terang Managing Director President Office Sinar Mas Land Donni Martadisata yang hadir saat penyerahan hadiah kepada pemenang lomba baca Al Qur’an, Senin sore (30/10/2022).
Kota Balikpapan menjadi lokasi pertama di luar Jawa Program Berantas Buta Aksara Al Qur’an. Alasannya tidak lepas dari saran/masukan dari rekan-rekan di Grand City Balikpapan agar membawa program buta Al Qur’an di wilayah Grand City Balikpapan.
“Program berantas buta Al Quran ini akan dijalankan diseluruh proyek sinar mas land. Harapan kami program berantas buta al Qur’an mama papa ini bisa dilanjutkan oleh guru ngaji, ustad di wilayah-wilayah yang sudah melaksanakan progam ini sehingga makin banyak ya terbebas buta al qur’an,” katanya.
Pada kesempatan sama, Sekretaris umum Yayasan Sinar Mas Land Muhammad Hendra Setiawan bahwa untuk program ini pihaknya konsen dengan adanya buta aksara Al Qur’an.
“Kami konsen sekali karena banyak sekali program kami itu pertama wakaf Al Qur’an sejak 2008 dilakukan sehingga lebih 1 juta Al quran dibagikan. Setelah dibagikan itu kita mau tau apakah mereka bisa baca atau tidak ternyata ada data 65 persen tidak bisa baca Al Quran maka kami bikin program ini. kami yakin bila Al Quran ini bisa dibaca dipahami maka Indonesia akan aman, damai dan tentram,” jelasnya.
Diakui program brantas aksara Al Quran dengan metode mama papa ini belum banyak yang mengetahui sehingga diharapkan metode ini dapat menambah wawasan guru mengaji, ustad sehingga bisa lebih mudah memahami. “Tapi antusias sangat tinggi. Seperti dari yang BSD itu dua kali kami lakukan sudah lebih 3000 siswa yang ikut partisipasi lalu juga dari gran wisata dan kota wisata lebih dari 500 yang partisipasi. Dan di Balikpapan lebih dari 300 peserta ikut lomba baca Al Quran,” bebernya.