BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Belum pulihnya situasi ekonomi di Kalimantan Timur, diyakini akan cukup mempengaruhi kebutuhan uang kartal selama puasa dan lebaran di wilayah ini.

BI juga akan semakin mendekatkan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat tidak hanya di perbankan tapi juga pasar dan lokasi bazar.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan sudah memperkirakan besaran kebutuhan uang kartal.
Kebutuhan uang kartal selama ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, akan sama dengan tahun 2016 lalu yakni pada angka Rp1,5 triliun.

Deputi Direktur kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan data BI rata-rata kebutuhan uang selama bulan ramadan dalam tiga tahun terakhir adalah sebesar Rp1,5 triliun.

” BI Balikpapan menyediakan lebih dari angka yang dibutuhkan tersebut, karena Kantor BI Balikpapan merupakan depo untuk wilayah Kalimantan Timur, kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah,” ujarnya (24/5/2017).

“Kalau melihat kondisi ekonomi saat ini perkiraannya bisa jadi masih sama dengan tahun sebelumnya. Berapapun yang dibutuhkan masyarakat BI siap melayani khususnya kebutuhan uang kecil,” sambungnya

Data BI Balikpapan menyebutkan rata-rata kebutuhan uang selama ramadan pada 2014-2016 sebesar Rp1,5 triliun. Kebutuhan uang didominasi pada pecahan uang Rp100.000 sebesar Rp951 miliar, Rp50.000 sebesar 488 miliar, Rp20.000 sebesar 29,9 miliar, dan sisanya pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp1000 dan uang logam.

” Dalam pelayanan kebutuhan uang dan penukaran uang baru masyarakat tidak perlu khawatir, BI Balikpapan membuka pelayanan, dan perbankan di kota juga melayani penukaran pecahan uang baru,” imbuhnya.

Lanjutnya, tidak hanya di Kantor BI dan perbankan swasta maupun milik pemerintah, namun juga mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan membuka pelayanan penukaran uang melalui mobil kas keliling yang terjadwal di sejumlah pasar tradisional. ”

“Bahkan pada bazar dan pasar ramadan juga akan hadir pelayanan penukaran uang,”tuturnya

Selain itu, pihaknya juga minta kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu dengan memperhatikan atau kenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah melalui 3D: Dilihat, Diraba dan Diterawang.

“Kita juga harus waspada terhadap peredaran uang palsu dengan memperhatikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah,”pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version