BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Biaya sekolah pada tahu ajaran baru tahun ini ikut menyumbang inflasi di Kota Balikpapan pada bulan lalu. Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani.

Menurutnya, inflasi Balikpapan pada bulan Juli sebesar 1,03 persen (mtm), lebih rendah apabila dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tercatat 1,30 persen.Namun inflasi Juli itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi di bulan yang sama dalam 3 tahun terakhir sebesar 0,85 persen (mtm).

“Inflasi bulan Juli 2018 lebih banyak didorong oleh kenaikan harga dari Kelompok Inti yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,57persen (mtm),” ujar Suharman.

“Kelompok inti itu banyak disumbang oleh kenaikan harga mobil 0,50 persen, tarif pulsa ponsel 0,15 persen dan biaya sekolah 0,15 persen,”

Selain kelompok inti ikut menyumbang inflasi, juga kelompok administered price dengan andil sebesar 0,32 persen yang bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara 0,18 persen.

Kelompok volatile foods njuga menyumbang inflasi sebesar 0,14 persen yang berasal dari kenaikan harga tomat sayur memberikan andil 0,16 persen, cabe rawit 0,03 persen dan telur ayam ras sebesar 0,03 persen.

Dia mengungkapkan, agar inflasi terkendali hingga akhir tahun, sejumlah program telah disiapkan yakni akselerasi operasional kios penyeimbang, mendorong konsumsi untuk komoditas substitusi, menjajaki kerjasama antar daerah dengan daerah produsen/surplus.

Melaksanakan gerakan stabilisasi harga pangan dan operasi pasar, dan mendorong pembentukan badan usaha daerah (Perusda) di bidang pangan sebagai kepanjangan tangan Pemkot Balikpapan untuk menambah pasokan.

“Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga mengalami inflasi sebesar 2,22 persen dan memberikan andil sebesar 0,1458 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Balikpapan Nur Wahid

Sub kelompok pendidikan dan sub kelompok perlengkapan maupun peralatan pendidikan mengalami kenaikan indeks harga. Disamping sekolah mulai dari kelompok bermain, TK, SD< SMP hingga SMA.

“Inflasi di Kota Balikpapan tercatat menempati posisi tertinggi pada tingkat region Kalimantan. Setelah Balikpapan diikuti oleh Kota Tanjung dan Kota Singkawang. Sedangkan Kota Sampit, Kota Banjarmasin dan Kota Tarakan justru mengalami deflasi,” tambah Nur Wahid. Sementara itu secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 4,15 persen (yoy) atau lebih tinggi dari nasional sebesar 3,18 persen (yoy) dan Kalimantan Timur sebesar 3,42 persen (yoy).

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version