BPBD Balikpapan Ingatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan Longsor, Kebakaran, dan Banjir di Titik Rawan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan kembali mengeluarkan peringatan kewaspadaan dini kepada masyarakat terkait meningkatnya potensi bencana alam di sejumlah titik rawan. 

Memasuki pertengahan musim hujan, beberapa wilayah di Balikpapan mulai menunjukkan tanda-tanda kerentanan terhadap longsor, kebakaran permukiman, maupun banjir. 

Kepala UPT PBD Wilayah Balikpapan Kota, Nadia Anggraeni Suparjan, menegaskan bahwa pihaknya terus memonitor perkembangan kondisi lapangan sekaligus mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Menurut Nadia, wilayah Telagasari dan Prapatan menjadi dua titik yang saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Karakteristik wilayahnya yang berbukit dan berdataran curam membuat daerah tersebut rentan mengalami longsor ketika hujan deras mengguyur kota. 

“Setiap kali turun hujan deras, potensi longsor selalu ada. Kami mengimbau warga di daerah rawan untuk lebih waspada,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan, bahwa longsor tidak hanya disebabkan curah hujan tinggi, tetapi juga dipicu minimnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi tanah di sekitar rumah. Retakan kecil di halaman, penurunan tanah, atau perubahan kontur sering kali dianggap sepele, padahal merupakan tanda awal terjadinya pergerakan tanah. 

“Jika ditemukan retakan di tanah atau tembok, jangan dianggap enteng. Segera lakukan penanganan atau laporkan ke BPBD agar bisa dicek lebih lanjut,” tambahnya.

Selain ancaman longsor, kebakaran permukiman juga menjadi fokus pengawasan BPBD. Kawasan padat penduduk seperti Klandasan Ilir dan Klandasan Ulu dinilai memiliki tingkat kerentanan tinggi karena akses jalan sempit serta instalasi listrik rumah tangga yang banyak tidak memenuhi standar keamanan. 

Faktor-faktor tersebut berpotensi mempercepat penyebaran api apabila terjadi korsleting atau kelalaian penggunaan peralatan elektronik. “Risiko kebakaran meningkat di area padat. Pastikan kabel listrik tidak usang dan jangan menyimpan barang mudah terbakar di dalam rumah,” tegas Nadia.

Sementara itu, potensi banjir kembali muncul di wilayah Beller dan Damai yang selama ini dikenal sebagai daerah langganan genangan air. Menurut BPBD, curah hujan yang meningkat tidak diimbangi oleh kondisi drainase yang memadai. Selain itu, masih banyak ditemukan saluran air tersumbat akibat sampah rumah tangga. Kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan menjadi salah satu penyebab luapan air ketika hujan deras mengguyur. 

“Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan saluran air sangat penting. Jangan buang sampah sembarangan,” ujarnya.

BPBD mendorong masyarakat untuk lebih proaktif dalam melaporkan potensi bahaya di lingkungannya. Laporan cepat terkait retakan tanah, kabel listrik bermasalah, atau saluran air tersumbat akan membantu petugas melakukan penanganan dini sehingga risiko bencana dapat ditekan.

 “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama,” pungkas Nadia.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses