BPBD Balikpapan Perkuat Koordinasi Hadapi Puncak Musim Hujan, Patroli dan Peringatan Dini Ditingkatkan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan. 

Memasuki akhir November, intensitas hujan di beberapa wilayah mulai meningkat dan menimbulkan kerawanan banjir, pohon tumbang, serta longsor, terutama di kawasan rawan seperti Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Selatan. 

Kepala BPBD Balikpapan Usman Ali menegaskan, bahwa seluruh personel telah disiagakan selama 24 jam untuk memastikan respons cepat saat terjadi keadaan darurat. 

“Kami mengantisipasi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi hingga awal tahun. Karena itu kami meningkatkan patroli, pemantauan titik rawan, dan kesiapan alat berat maupun perahu karet,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa BPBD sejak awal bulan sudah mulai melakukan pengecekan berkala terhadap drainase utama dan titik genangan yang sering dikeluhkan warga. Hasil pemantauan menunjukkan beberapa saluran masih membutuhkan pengerukan lanjutan karena sedimentasi cukup tinggi. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Beberapa titik seperti daerah Gunung Guntur, Jalan MT Haryono, dan sebagian kawasan Graha Indah perlu penanganan cepat. Jika sedimentasi tidak dibersihkan, air akan meluap saat hujan deras,” jelasnya.

Tidak hanya itu, BPBD juga memasifkan sistem peringatan dini (early warning system) melalui grup koordinasi kelurahan, RT, serta relawan Penanggulangan Bencana. Mereka diminta segera melaporkan kondisi lapangan saat hujan deras, termasuk potensi pergerakan tanah yang biasa terjadi di daerah berkontur curam. 

“Kami mengandalkan laporan cepat dari warga dan relawan. Sistem komunikasi ini sangat membantu karena Balikpapan memiliki wilayah yang luas, sementara bencana bisa terjadi kapan saja,” katanya.

Usman Ali menambahkan, bahwa pihaknya telah meningkatkan intensitas patroli malam mengingat curah hujan tinggi biasanya terjadi pada sore hingga malam hari. Personel diminta standby di pos-pos tertentu untuk mempercepat waktu tanggap darurat. 

“Target kami, maksimal 15 menit setelah laporan masuk, tim sudah bergerak. Kecepatan respon sangat penting untuk mencegah jatuhnya korban,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar aktif menjaga lingkungan dengan membersihkan selokan, tidak membuang sampah sembarangan, dan memangkas pepohonan yang sudah rapuh. Selain itu, warga di wilayah rawan genangan diminta menyiapkan dokumen penting dalam tempat kedap air serta memperhatikan jalur evakuasi. 

“Kami butuh peran serta warga. Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas bersama,” tegasnya.

BPBD memastikan seluruh personel, relawan, dan peralatan berada dalam kondisi siap operasi hingga musim hujan selesai. Pemerintah kota berharap langkah preventif ini dapat menekan risiko bencana dan menjaga keselamatan warga Balikpapan.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses