BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memasang alat deteksi tsunami yakni Cable Based Tsunameter (CBT) di Kota Balikpapan. Alat berbasis kabel tersebut nantinya bisa mendeteksi gelombang tsunami.

“Rencana pemasangan Insya Allah tahun depan. Untuk tahun ini karena ada pandemi covid-19 ini jadi anggaran kami mengalami recofusing dan relokasi anggaran untuk pemasangannya tahun depan,” ujar Direktur Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana Eko Widi Santoso, Kamis (30/07).

Menurut dia, targetnya tahun ini penyelesaian fasilitas study (FS), dekstop study (DTS), detail engineering design (DED) maupun perijinan. Ada 7 titik yang akan menjadi lokasi landing station dan rencananya akan dilakukan survey, Jumat (01/08)besok.

“Besok kita survey, tahun ini kita fokus untuk menyelesaikan FS, desktop studynya, kemudian DED serta perijinan. Tahun ini target kami selesai . Kemarin kita juga rapat dengan Kementerian KKP karena perijinan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah,” ujarnya

“Ada 7 titik alternatif untuk landing station, yang disini adalah survey sekarang ini untuk melihat posisi landing station yang sudah kita rencanakan dari awal,”

Pihaknya menurunkan 17 orang tim pertama yang akan menyusun FS, DTS, DED maupun mengusrus perijinan.” Nanti hanya 1 titik yang dilakukan pemasangan yang itu juga artinya aman, jangan sampai dipesisir itu banyak karang-karang gak boleh,” ujarnya

“Kami sudah melihat titik-tik mana saja yang bisa dijadikan landing station. Nah sekarang kami harus cek fisik untuk melihat bagaimana kondisi geologinya, bagaimana kondisi bio tekhniknya, bagaimana kepemilikannya, itu tahun ini Insya Allah harus selesai,”

Dia mengungkapkan, jika FS, DTS, DED maupun perijinannya di Kota Balikpapan selesai tim akan langsung ke Sulawesi barat. Karena cable based tsunameter terpasang melalui bawah laut hingga Pasangkayu Sulawesi Barat sepanjang ratusan kilometer.

“Jadi kalau disini sudah selesai landing stationnya kami juga segera ke Sulawesi Barat untuk peruntukkan dimana landing stationnya. Kalau Segmen Balikpapan – Sulawesi Barat ini terpasang jadi terpanjang di Indonesia,” ujarnya.

Kata dia, tahun ini ada 3 titik yang dipasang, selain di Kota Balikpapan juga di Pelabuhan Bajau dan Frores. “Rentang waktu bencana secepat mungkin menerima sinyal bahwa itu akan terjadi tsunami, tingkat akurasi 80-90 persen,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini alat deteksi tsunami sudah terpasang di dua tempat yakni di Kepulauan Mentawai dan di Gunung Anak Krakatau.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version