BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Bada Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan menargetkan minimal 50 persen sensus kependudukan online. Sementara BPS Pusat hanya menargetkan sekitar 25 persen untuk sensus kependudukan online.

“Kita 50 persen saja, padahal BPS Pusat hanya menargetkan 25 persen. Saya yakin diatas 50 persen bisa lah,” ujar Kepala BPS Kota Balikpapan Ahmad Zaini.

Rasa optimis Zaini itu cukup beralasan, karena Pemerintah Kota Balikpapan juga terus melakukan sosialisasi ke warga. Wali Kota bahkan mengeluarkan surat edaran meminta agar kelurahan dan RT bergerak melakukan sosialisasi.

“Karena ada edaran dari Pak Wali kepada Pak Camat, kepada Pak Lurah untuk memerintahkan Ketua-Ketua RT sosialisasi tentang cara pengisian sensus online,” ujarnya

 “Mulai tanggal 17-18 Februari ada rappat koordinasi di kecamatan, rakortcam namanya, mengundang Pak Lurah tentang sensus. Sekarang kan Pak RT akan menyebarkan WA grup kepada warganya, jadi begitu mereka melihat tentang sensus tahapannya, mereka langsung bisa melakukan pengisian,”

Kata dia, Wali Kota juga akan memantau terus setiap minggu pencapaian sensus kependudukan online. “Setiap minggu akan muncul evaluasi itu, kita akan berikan ke Pak Wali. Karena dia minta untuk evaluasi buat OPD ternasuk lurah dan camat,” ujarnya

“Beliau juga minta daerah tertentu, kelurahan tertentu jika masih rendah dia, akan mendorong lurah maupun RT agar bisa mencapai target, jadi sangat perhatian,”

Dia mengungkapkan, sensus kependudukan online hanya sekitar 1,5 bulan. Selanjutnya nanti prtengahan tahun akan kembali digelar sensus manual. “Nanti tanggal 1-31 2020 Juli sensus konvensionalIni dari 15 Februari sampai 31 Maret,” ujarnya

Dia menambahkan, sensus manual tersebut, untuk mengecek apakah semua warga sudah mengisi data kependudukkan. “Sensus konvensional itu untuk mengecek apakah sensus online sudah lengkap. Atau ada yang belum mengisi,” ujarnya.

“Atau ada anggota keluarga yang belum termasuk, itu kan akan dicek. Kalau dia sudah lengkap akan pindah ke rumah lainnya lagi,”

Termasuk lanjutnya, bagi warga yang tidak memiliki hp sehingga tidak bisa mengisi data kependudukan secara online. Bagi mereka yang tidak punya HP android  dan yang ogah-ogahan mencover itu termasuk mencover yang gak punya HP,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version