BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Untuk menjamin ketersedian beras di masyarakat, terutama dalam hal bantuan pangan bagi masyarakat tidak mampu dan apabila terjadi bencana, Pemerintah melalui Bulog telah menyiapkan stok beras PSO (Publik servis Obligasi).

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kaltimra Amrullah mengatakan, untuk di Kaltimra stok PSO ada sekitar 10 ribu ton, karena itu tidak bergulir atau berputar. Berbeda dengan beras komersil yang terus berputar untuk mendapatkan pemasukan.

“Kalau PSO itu kita tahan karena tunggu perintah, mengingat yang  punya pemerintah, digunakan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) ,” ujar Amrullah kepada media, Sabtu (9/9/2023).

CBP ini diantara beras program SPHP (stabilisasi pasokan harga pangan) dan bantuan pangan. Untuk program SPHP distribusi di outlet RPK Bulog maupun di pasar dengan kemasan 5kg.

Pada program SPHP, Bulog juga ikut dalam program bazar pangan murah bersama pemkot atau pemda. Sedangkan bantuan pangan (bapang) diberikan langsung kepada penerima manfaat berdasarkan data dari Kementerian sosial per 10kg untuk setiap kepala keluarga.

Adapun PSO ini digunakan untuk bantuan pangan dan apabila ada bencana seperti banjir. Beras PSO dapat tahan dengan rentang periode sebulan hingga dua bulan bahkan bisa setahun. Tergantung penugasan pemerintah, jika tidak ada akan ditahan terus.

“PSO juga digunakan untuk bantuan pangan yang diberikan dua tahap, tahap pertama untuk bulan Maret, April Mei, dan tahan kedua untuk bulan September, Oktober dan November,” jelasnya.

Kondisi inilah yang mengharuskan Bulog ikut turun langsung melakukan stabilisasi harga. Salah satunya melalui program SPHP.

“Kita lakukan dari tahun ke tahun. Sekarang ini nama SPHP(stabilisasi pasokan harga pangan). Ini sudah dilakukan awal Januari 2023. Sekarang bulog berada di Bappenas. Dulu kita bapak angkat banyak sehingga nanti instruksi dari manapun itu harus melalui Bappenas dulu,” jelasnya.

Program SPHP ini, harga tebus untuk wilayah Kalimantan per kg Rp8.600 dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.950. Artinya outlet bulog melalui Rumah pangan kita (RPK) menjual paling tinggi Rp9.950.

“Namun berkembang harga yang lebih tinggi sekarang harga tebus dari Rp8600 menjadi Rp10.250. Het Rp11.500. itu medium. Sekarang kita masih pantau karena harga di pasar beras medium Rp12.600, premium Rp15 ribu,” rincinya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version