BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mendukung Hari Kesehatan Gigi dan Mulut (HKGM) yang jatuh pada 12 September tiap tahunnya.

Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, untuk di Balikpapan ada 50 sekolah yang terlibat dalam HKGM dengan melibatkan 4.700 siswa.

“Hari ini kami mendukung pelaksanaan HKGM yang mana DKK Balikpapan dilibatkan juga dalan hal pelaksanaan Bulan Imunisasi Nasional (BIAN),” ujar Andi Sri Juliarty kepada media, Senin (12/9/2022).

Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, untuk pelaksanaan BIAN di Kota Balikpapan akan berakhir besok Selasa (13/8/2022) sehingga pada hari ini petugas kesehatan melakukan swiping ke sekolah sekolah yang siswanya belum ikut BIAN.

“Secara nasional target BIAN itu 95 persen, sedangkan di Kaltim kita masih yang tertinggi kendala ketika bian dimulai anak-anak sedang melaksanakan ulangan setelah liburan sekolah kenaikkan kelas dan baru aktif setelah masuk sekolah,” akunya.

“Di Balikpapan  baru diangka 80 persen untuk BIAN dan ini masih tertinggi di Kaltim,” tambah Dio.

Di Balikpapan, ada 27 puskesmas yang juga melaksanakan imunisasi anak. Lokasi ini antara lain di posyandu, sekolah, maupun puskesmas. Imunisasi di puskesmas ini dilaksanakan tiap hari.

 “Kendalanya kemarin sempat libur sekolah Sehingga dialihkan ke puskesmas,” tuturnya.

Total di momen pencanangan ini ada 10.211 anak yang diimunisasi. Dalam sebulan ini imunisasi anak akan menyasar 120.932 anak. 

“Dalam sebulan harus selesai,” kata Dio, sapaan Andi Sri Juliarty.

Vaksinasi yang diberikan meliputi campak rubella untuk anak 9 bulan sampai 12 tahun. Lalu Dinkes Balikpapan juga melakukan sweeping untuk anak yang masih kurang di vaksinasi tertentu.

“Misalnya tahun lalu tidak sempat. Bolong -bolong status imunisasinya. Apakah belum di Hepatitis, atau DPT. Itu kita cari. Namanya imunisasi kejar,” terangnya.

Dio menyebutkan, anak-anak yang mengikuti imunisasi harus dalam keadaan sehat, serta membawa buku KIA. “Di situ kita akan lihat tanggal mereka menerima imunisasi dan status imunisasinya,” ungkapnya.

Sebenarnya, di masa pandemik ini sebenarnya imunisasi anak tetap dilaksanakan. Kendati cakupannya berkurang dari yang seharusnya.

“Puskesmas selama ini tetap membuka imunisasi anak. Tapi sejumlah orang tua kan mengurangi keluar rumah dan sebagainya. Sehingga turun di 84 persen. Padahal biasanya cakupan kita mencapai 93 persen ke atas. Ini harus dinaikkan kembali,” urai Dio.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud meresmikan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Balikpapan, Rabu (18/5/2022) di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome. 

Dirinya juga menyambut baik dicanangkannya Bulan Imunisasi Anak Nasional ini, karena merupakan salah satu upaya untuk membangun kembali kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi bagi anak.

Pencanangan BIAN ini dilaksanakan karena selama masa pandemik, terjadi penurunan cakupan imunisasi anak secara global di Indonesia selama 2020 dan 2021. Menurutnya, cakupan imunisasi lengkap berkurang 10 persen dari 2019. Atau setidaknya ada 4,6 juta anak belum imunisasi lengkap.

“Oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk dapat membawa anak-anaknya, agar mendapatkan imunisasi, guna mencegah berbagai penyakit,” ungkapnya. 

Menurutnya, dengan imunisasi ini, resiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, campak rubella dan polio dapat diminimalisasi.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version