BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Balikpapan melakukan pengecekan kamar hunian dan area Rutan, Rabu (8/9/2021). Pengecekan langsung dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan (KPR) Luby Lukman Zakaria beserta Jajaranya. Kegiatan pengecekan berlangsung selama tiga jam dan dimulai dari pukul 08.00 Wita.
“Pengecekan kamar hunian di fokuskan pada kondisi kamar, instalasi listrik, beranggang dan gembok.
Khususnya pada kondisi teralis besi kamar hunian, instalasi listrik serta segala hal yang bisa menimbulkan gangguan keamanan di dalam Rutan seperti penggunaan alat elektronik dan sebagainya,” ujar Luby Lukman Zakaria, Rabu (8/9/2021).
Dalam hal ini, lanjut Luby tim melakukan pengecekan terhadap seluruh kamar hunian. Termasuk kontroling area beranggang secara keseluruhan dan instalasi listrik.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya preventif kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Rutan dan dalam hasil pemeriksaan tidak ditemukan kerusakan pada area kamar hunian dan Instalasi listrik serta tidak ditemukan pola potensi gangguan kamtib setelah dilakukan pengecekan,” jelasnya.
“Selanjutnya hasil kegiatan ini akan dilaporkan ke Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur sebagai bentuk akuntabilitas kinerja serta profesionalisme jajaran Rutan Balikpapan,” tutupnya.
[20.29, 8/9/2021] 1001 Punggawa: PPKM Level 4 Diperpanjang, Simulasi PTM Tetap Berjalan Sesuai Rencana
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Meski saat ini Kota Balikpapan masih berada di PPKM Level 4 hingga 20 September mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan tetap akan melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Simulasi di sekolah akan tetap kita lakukan,” ujar Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin kepada media, Rabu (8/9/2021).
Muhaimin menjelaskan, pelaksanaan simulasi akan dilakukan 13 hingga 18 Septembet 2021. Untuk SD hanya dilaksanakan dua jam, sedangkan untuk SMP khususnya kelas 8 selama dua setengah jam.
“Dengan di bagi dua kloter, masing-masing kloter 15 siswa,” sebutnya.
Sedangkan pola penerapan, lanjut Muhaimin tidak mengalami perubahan yang berarti. Karena di setiap sekolah sudah mempunyai gugus tugas, sehingga dalam pelaksanaan nanti sudah tidak ada kendala.
“Pelaksanaan simulasi PTM inikan sudah dirancang sejak lama,” kata Muhaimin.
Terkait simulasi ini tambah Muhaimin, sebenarnya sudah pernah dilakukan. Tapi tidak ada salahnya dilakukan lagi untuk mengingatkan kembali soal protokol kesehatan (prokes).
“Simulasi juga untuk mempersiapkan peserta didik, guru dan lingkungan sekolah selama pandemi ini,” tutup Muhaimin.