BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Jelang beberapa hari Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriyah atau lebaran kurban 31 Juli 2020, umat islam di Balikpapan sudah mulai mempersiapkan hewan kurban.

Pembelian hewan kurban sudah dilakukan sejak dua pecan lalu hingga saat ini masih berlangsung. Bagi umat islam yang akan membeli wajib memperhatikan kesehatan hewan termasuk sudah mendapatkan rekomendasi kesehatan dari Dinas Pangan, Pertaninan dan Perikanan kota Balikpapan.

Di Balikpapan sejak dua pecan lalu, penjualan hewan kurban mulai menjamur baik di lapangan terbuka maupun disisi jalan sekunder seperti Sumber Rejo, Beller, kawasan ringroad, MT Haryono, Kampung Timur, Soekarno Hatta hingga Batakan, Manggar serta lokasi lainya. Sapi yang disiapkan penjual biasanya bervariasi mulai dari harga hingga ukuran sapi.

Di Kawasan Jalan Zainal Arifin atau yang dikenal, Beller Balikpapan Tengah, penjualan sapi masih ramai ditawarkan pedagang musiman kepada umat islam yang akan berkurban. Dari ukuran sedang, besar hingga ukuran jumpo atau limosin.

“ Dulu bapak saya yang jualan sapi. Sempat berhenti dan lanjut digantikan saya. Disini (Beller ) ada beberapa orang yang gabung. Kalau saya sapinya ambil lokal saja dari Tritip dan Samboja, nah tahun ini jualan 17 ekor saja,” kata Dani Izhata penjulan sapi di Beller saat memulai obrolan belum lama.

Diakui Dani dari sapi-sapi yang ditawarkan banyak pekurban yang memilih ukuran sedang. Ukuran sedang sangat variasi namun harga yang ditawarkan ukuran sedang dengan berat 140-250 kg harga sekitar Rp16-20 juta.

“Harga yang Rp17 juta sampai 20 sudah habis. Nah ukuran kecil berat 130 kg itu harga 15 sampai 16 juta,” jelasnya.

Sedangkan ukuran besar atau sapi brahmana, Dani hanya menyiapkan dua ekor saja. Itupun sudah terjual dengan pembeli dari Relawan Rahmad dan Golkar.

“ Itu Udah laku dua saja memang kita siapkan yang besar-besar. Pak Thoyib yang beli dan satunya kawan-kawan Golkar,” ungkapnya.

Sapi ukuran besar ini memiliki bobot seluruhnya sekitar 600-650 kg dengan harga jual Rp42 juta.

“Alhmadulillah ya sudah sisa beberapa ekor saja sekarang. Kalau yang besar kita hanya dua ekor jualnya,” tuturnya.

Penjualan sapi milik Abduh di Kampung Timur

Ditanya mengenai pengaruh covid apakah berpengaruh, Dani menyatakan mungkin ada pengaruhnya namun dia berharap jelang akhir Idul Adha sapinya akan laku terjual semua.

“Mudah-mudahan terjual semua. Ini ada beberapa saja yng tersisa,” ucapnya.
Pedagang sapi lainya di kawasan Kampung Timur, Abduh Kudu menyampaikan Covid menurutnya tidak banyak terpengaruh bagi penjualan sapinya.

“Kalau animo nggak menurun hanya saja sapi yang harga menengah yang paling banyak laku,” ujar Abduh.

Sapi harga menengah atau ukuran sedang dijual Rp17,5 juta. “Permintaan sampai 150 ekor. Kita disini nyiapin 200 ekor seluruhnya,”katanya.

Di lokasi jualan sapi ini juga memiliki alat timbang sapi hidup sehingga dapat diketahui pasti berat sapi yang dicari pembeli.

“Yang besar ada 50 ekor Alhamdulillah habis juga,” ungkapnya.

Sedangkan ukuran jumbo, lanjut Abduh menyiapkan sejumlah sapi seperti Limosin, yang diambil dari peternakan ongole di BK Farm. Beratnya sekitar 700 kg.

“Kita jual sekitar 70 juta. Kalau sapi ukuran kecil kita jual Rp15 jutaan,” sebutnya.

Sapi atau kambing sebagai hewan kurban yang dijual oleh pedagang baik musiman atau bukan pedagang musiman sudah harus dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Pangan. Hal ini untuk memastikan bahwa hewan kurban sehat juga tidak ada cacat saat diperjualbelikan.

 

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version