BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kini mewaspadai potensi terjadinya banjir dan tanah lonsor.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggunalang Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Suseno kepada awak media di Balai Kota pada Kamis (28/10/2021)

“Tetap siaga dalam kondisi yang ada tapi dengan adanya info dari BMKG tentunya kesiapsiagaan lebih ditekankan lagi terhadap potensi apa yang kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi,” ujarmua

Pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk TNI, Polri dan Basarnas untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Karena dua bencana itu yang kerap terjadi.

“Karena kecenderungannya hujan, jadi dua hal, banjir dan longsor karena 85 persen kita berbukit-bukit,” ujarya

“Sehingga pada kawasan-kawasan pada berbukit-bukit itu potensi lonsor, sedangkan dibawah itu dikawasan bawah itu potensi banjir,”

Dia menjelaskan, setiap hari berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  untuk mengetahui cuaca. “Setiap hari itu potensi terjadi tanah longsor atau banjir,” ujarnya

Kata dia, ada delapan kawasan yang selalu menjadi langanan terjadi banjir saat hujan, diantaranya Karang Joang Kilometer 11 dan Kilometer 17 Margomulyo dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Sedangkan kawasan yang rawan terjadi tanah longsor Khususnya Balikpapan Kota, Tengah, Utara dan Barat, diantaranya Prapatan, Telaga Sari, Gunung Sari, Batu Ampar, Baru Ulu, Baru Tengah dan Baru Ilir.

“Longsor seluruh kawasan berbukit, kadang daearah tidak berbukit juga bisa longsor kalau pemilik lahannya abai dengan kondisi sekitarnya,” ujarnya

Namun ada sejumlah kawasan yang sudah mulai dibenahi drainase maupun jalannya untuk penanganan banjir. “Seperti jalan Mayjen Sutoyo, sekarang sudah relatif juga berkurang,” ujarnya

’Dia juga meminta masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, diantaranya tidak membuang sampah sembarangan. “Tapi diharapkan kita semua untuk dapat peka terhadap lingkungan,” ujarnya

“Kalau di daerah bukit misalnya kalau ada turap-turap yang sudah jabuk ataupun sudah retak tolong diperbaiki atau diganti. Jangan membuang sampah sembarang, karena masih ada masyarakat yang mengabaikan ini.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version