BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com  –  Pemerintah kota Balikpapan memastikan akan konsisten melaksanakan program pembangunan yang sudah dicanangkan salah satu dalam penanganan banjir.

Bahkan Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud mengatakan pihaknya konsisten dalam melakukan pencanangan kegiatan pemkot termasuk dalam penanganan banjir.

APBD Tahun 2018 menurut Rahmad   anggaran untuk penanganan banjir lebih besar dari anggaran 2017 lalu. Meski tidak menyebutkan jumlah dana, focus penanganan banjir harus terus dilakukan bersama dengan seluruh stakeholder kota termasuk masyarakat kota.

“Ini tahun 2018,  perlu focus dan kami mau ini konsisten,” tandasnya dihadapan Jamaah Masjid Ash Shiddieq Gunung Guntur (22/12/2017).

Rahmad mengakui sebagai pemangku jabatan Wakil walikota yang masih muda, membutuhkan masukan dan saran karena itu dia tidak segan untuk dikritik membangun disertai solusi. Tidak segan, dia kerap berkonsultasi dan meminta saran masukan dari sesepuh Balikpapan yang juga mantan wali kota Imdaad Hamid.

“Saya rumah bertetangga dengan pak Imdaad. Kapan ada waktu saya datang dan minta saran. Pak selama kepemimpin bapak, cara bapak bagaimana? Saya sering minta wejangan.  Kita doakan beliau supaya sehat terus karena beliau punya banyak gagasan dan tahu banyak seluk beluk kota ini. Memang pembangunan masih banyak kekurangan tapi banyak juga yang sudah kita lakukan periode sekarang ini,” imbuhnya, Jumat usai salat Subuh di masjid Assh Shiddieq.

Untuk pelaksaan kegiatan di lapangan, waki wali kota mengaku sering terjun langsung melakukan eksekusi  seperti pengerukan drainse.”Memang kami nggak perlu lapor. Tapi lihatlah pengerukan drainse dan parit kami lakukan. Insyallah rutin. Ini memang  harus diawasi. Mungkin ini pola budaya dan kebiasaan,” ujarnya.

Pendangkalan kawasan drainase  ternyata juga tidak lepas dari kegiatan masyarakat yang kurang patuh pada aturan. Seperti pembangunan rumah di kawasan lereng atau gunung itu tidak boleh dibangun karena harus IMB.

“Pembangunan kawasan kemiringan harus  konsultasi lebih dulu agar tidak menimbulkan persoalan kedepan seperti longsor atau banjir yang dibawahnya,”ucpanya.

“Ini perlu sosialisasi dan pemahaman terus menerus melalui aparat kita di kelurahan dan kecamatan,” sambungnya.

Selain itu persoalan jalan di wilayah pinggiran seperti Tritip, Karang Jaong memang masih banyak memerlukan perhatian pemerintah.

Pada pertemuan informal dengan warga, wakil Walikota juga menitipkan pesan agar warga selain menjaga lingkungan juga harus bahu membahu ikut mengawasi peredaran narkoba. Perlindungan pada keluarga dan anak harus dilakukan orangtua.

“Jaga diri dan keluarganya kita jangan ada Narkoba di lingkungan kita.  Indonesia ini darurat narkoba maka dari itu bentengi anak-anak dan keluarga dengan pendidikan agama. Coba lihat semua pemulihan kasus kecanduan narkoba semua dilarikan pada kegiatan religi dan agama. Ini tugas kita tanggung jawab sebagai masyarakat,” tukasnya.

Pertemuan informal wakil walikota dengan jamaah Masjid Assh Shiddieq Gunung Guntur selain silaturahmi juga bagian menyerapkan masukan warga terhadap pembangunan kota. Usai kegiatn subuhan Jumat, wakil walikota bersama pengurus masjid meninjau pasar Gunung Guntur tidak jauh dari lokasi masjid.

Tinjau Pasar Gunung Guntur dan membeli tahu tempe

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version