BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dugaan adanya indikasi pengoplosan beras SPHP milik bulog yang dijual lebih tinggi di salah satu pasar di Kota Balikpapan. Turut menjadi perhatian Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan.
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, jika belum mendapatkan informasi baik Polresta Balikpapan dan Polda Kaltim yang melaksanakan kegiatan itu pengamanan beras SPHP.
“Saya belum mendapatkan informasi,” ujar Haemusri Umar kepada awak media, Senin (29/4/2024).
Kata Haemusri, Disdag tidak mempunyai peran untuk menindak lanjuti apabila terdapat temuan penyalagunaan beras SPHP itu. Yang mempunyai peran untuk menindak temuan tersebut Polresta Balikpapan maupun Polda Kaltim yang melaksanakan kegiatan itu.
” disampaikan ada temuan, tetapi tidak menindaklanjuti. Pemerintah hanya melaksanakan bagaimana sih optimalisasi peran komoditi pangan, supaya bisa selalu ada di Kota Balikpapan,” terangnya.
Haemusri mengatakan, jika pernah mendapatkan informasi temuan beras SPHP dioplos pada saat melakukan operasi pasar. Baik tim Polda Kaltim dan tim Polresta Balikpapan.
“Itu sudah ada ditemukan orang Balikpapan yang menjual beras SPHP ke Banjarmasin. Itu yang saya dapat informasi. Terkait dari KPPU yang baru belum dapat informasi,” katanya.
Tiga Tersangka Diamankan
Polresta Balikpapan mengamankan tiga orang warga Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka menjual beras Bulog SPHP (stabilisasi harga dan pasokan pangan) dengan harga yang jauh lebih.
Kanit Tipidter Polresta Balikpapan Iptu Wirawan Trisnadi Prawira mengatakan, beras bulog tersebut dibeli disejumlah toko di Balikpapan. Kemudian dibawa ke Kalsel dan dijual jauh diatas harga eceran tertinggi (HET).
Ketiga tersangka diamankan di Jalan Padat Karya Gunung Steling, Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan pada 28 Februari 2024.
“Tersangka inisial MS (26), RH (34) dan MA (27). Ditangkap di Padat Karya sekitar pukul 23 Wita,” ujar Wirawan dalam konferensi pers.
Menurutnya, ketiga para tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari yang mencari beras bulog di Balikpapan dalam jumlah yang besar. kemudian sebagai juru bayar dan selaku pemodal.