BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, atau yang populer dengan sebutan Cak Imin, semakin serius menyongsong Pemilihan Presiden yang akan berlangsung tahun depan. Hal itu diungkapkannya di depan sejumlah ulama dan para santri Pondok Pesantren Al Izzah Balikpapan, Selasa (3/4/2018) sore.

“Kalau para alim ulama, kiai-kiai dan para santri di Indonesia menghendaki, sebagai kader NU saya akan perjuangkan dengan sungguh-sungguh,” kata mantan Menteri Tenaga Kerja itu. Para ulama di Kalimantan Timur memberikan mandat kepada Muhaimin Iskandar untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam Indonesia dengan meraih kepemimpinan nasional.  Mandat tersebut diberikan secara langsung oleh Habib Yahya al Muhdor disaksikan para Kiai dan Nyai yang hadir di Pesantren Al Izzah.

Cak Imin mengaku maju sebagai Cawapres bukan lantaran ambisi atau mengejar jabatan, melainkan untuk menjalankan amanah dari para Ulama, Kiai, dan juga para santri di Indonesia. “Sebelumnya, saya juga menerima mandat dari ulama dan Tuan Guru se Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banyuwangi,” kata dia.

Menurut Cak Imin, suara para ulama ini merupakan salah satu  sinyal bahwa Indonesia perlu perubahan.  “Orang NU kalau punya mau, kalau punya keluhan, biasanya susah ngomong. Karena terlalu tawaddu, terlalu sopan, terlalu ikhlas. Sehingga berpuluh-puluh tahun ya menunggu saja, berharap saja. Ini yang saya sebut sebagai silent hope atau harapan yang tidak terkatakan. Saya maju sebagai wakil presiden karena ingin memberi suara pada yang sunyi ini. Besar tapi sunyi,” demikian Muhaimin Iskandar dalam orasinya pada acara Silaturrahmi Kyai Kalimantan Timur pada Selasa (3/4) di Balikpapan Utara, Kaltim.

Dalam orasinya Cak Imin juga menyampaikan bahwa umat Islam Indonesia ditunggu kiprahnya di dunia. Menurutnya, ke depan dunia akan dilanda tiga krisis: krisis energi, krisis air dan krisis kemanusiaan. “Sebagai kelompok mayoritas, umat Islam Indonesia-lah yang akan memikul beban terdepan krisis ini. “Namun di sisi lain, karena populasi Islam yang padat dan sangat spiritual, Islam Indonesia pun ditunggu kiprahnya di dunia internasional. Tinggal kita mau ambil peran itu atau tidak,” lanjut Cak Imin.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 300 kyai dan ustadz se Kalimantan Timur di Pondok Pesantren Al Izzah Balikpapan itu, Cak Imin menerima mandat dukungan untuk menjadi wakil presiden RI 2019-2024, yang diserahkan oleh Habib Yahya Al Muhdlori. Mandat itu juga menugaskan Cak Imin agar mendorong penyatuan umat Islam Indonesia agar satu visi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik.

“Karena berpuluh tahun para santri sering silent (diam), hanya fokus dengan aktivitas spiritualnya, maka kita kerap diremehkan. Saat saya menyatakan siap jadi wakil presiden, suara yang menghina merebak. Tapi saya tidak pernah membalas celaan. Dan kader PKB juga tidak boleh balas menghina, balas menyerang. Biar Tuhan saja yang balas. Kita fokus sosialisasikan visi dan ide-ide kita,” demikian ungkap cak Imin panjang lebar. Sejumlah kyai besar terlihat hadir memberi dukungan. Selain Habib Yahya al Muhdhor, juga KH Muslich Umar, KH Muhammad Razid ketua PWNU Kaltim, KH Muhammad Mukhlasin dan banyak lagi. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keberhasilan perjuangan santri.

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version