BALIKPAPAN, Inibalikpapan – DPRD Kota Balikpapan kini tengah mengodok rencana induk pengelolaan objek wisata (RIPOW) yang diharapkan akan membuat pengelolaan wisata akan semakin baik.

Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan Syukri Wahid mengatakan, dari 41 objek wisata yang ada rata-rata justru banyak dikelola swasta. Sementara Pemerintah Kota Balikpapan hanya mengelola Pantai Manggar.

“Itu artinya sejak awal yang mengurus pariwisata di sini bukan pemerintah kota tapi swasta. Tugas pemerintah kota adalah menjadikan satu kesatuan atau mengintegrasikan wisata-wisata ini,” ujarnya.

“Lalu mendorong investasi pariwisata. Dengan RIPOW itu, mereka sampaikan ke investor, ayo datang ke sini, buka investasi. Itu tugas pemerintah kota,” ujarnya.

Menurutnya, jika obyek wisata dikelola dengan baik,maka akan meningkatkan kunjungan wisatawan dosmetik maupun internasional. Karena Balikpapan juga sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Disamping itu, Kota Balikpapan berbeda dengan kota dan kabupaten lain di Kaltim yang selama ini lebih banyak mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor energy yakni migas dan tambang. Termasuk kepala sawit.

“Kalau sekarang memang destinasi kita tidak ada, ciptakan. Dijadikan destinasi wisata ini dulu yang harus diingat. Karena itu artinya ada ‘sesuatu’ kan,” ujarnya.

Dia menambahkan, karena obyek wisata di Kota Balikpapan lebih banyak dikelola swasta, maka PAD nya belum belum maksimal.”Jadi Pemkot hanya mendapatkan retribusi dari satu-satunya Pantai Manggar. Nah tugasnya disini membina,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version