BALIKPAPAN, Inibalikpapan – DPRD Kota Balikpapan berharap, bukan hanya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang diperhatikan Pemerintah Pusat karena sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN), namun daerah penyangga Ibu Kota Negara juga mendapatkan perhatian.

 “Tentu kami juga sangat berharap Presiden Jokowi memperhatikan Balikpapan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara, dapat menggelontorkan anggaran yang besar untuk Kota Balikpapan,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Thohari Azis.

Pasalnya, Kota Balikpapan akan menjadi daerah yang paling sibuk. Karena sebagai pintu gerbang Kaltim, seluruh aktifitas Ibu Kota Negara akan lebih banyak dilakukan di Kota Balikpapan yang memiliki bandara Internasional Sepinggan dan Pelabuhan Bongkar Muat.    

Karenanya kata Thohari, sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara, infrastruktur khususnya jalan di Kota Balikpapan harus memadai. Karena seluruh logistik untuk kebutuhan Ibu Kota Negara didatangkan melalui Kota Balikpapan. Begitupun kebutuhan air bersih dan pendidikkan. Karena jumlah penduduk Kota Balikpapan diperkirakan akan meningkat.

Sementara jika hanya mengandalkan APBD yang hanya sekitar Rp 2,7 triliun, tentu tidak akan mungkin bisa mencukup untuk membangun infrastruktur jalan, air bersih dan pendidikkan. Perlu dukungan APBN. Itu yang harus diperjuangkan Pemerintah Kota Balikpapan.

Seluruh proyek infrastruktur harusnya bisa diusulkan menjadi proytek strategis nasional. Sehingga bisa dibiayai melalui APBN.  “Harus diperjuangkan, Wali Kota harus bisa mengusulkan seluruh proyek infrastruktur masuk proyek  strategis nasional,” ujarnya.

“Kebutuhan air baku kita masih sangat kurang. Walaupun sekarang ada Waduk Tritip juga masih kurang. Daftar tunggu di PDAM sudah 6 ribu pemohon. Itu yang resmi. Tapi saya yakin lebih dari 20 ribu antrean pemohon sambungan baru PDAM,” ujarnya.

“Khususnya yang ke arah Jalan Mulawarman. Seperti kita ketahui, saat ada event sepakbola internasional, kemacetan lalu lintas di Manggar panjangnya sampai ke Sepinggan. Butuh 3 jam untuk bisa tembus,” ujarnya.

Kata dia, Kota Balikpapan juga harus dibangun jalan-jalan alternative, mengingat jalan yang ada saat ini terbatas. Salah satunya jalan Mulawarman yang merupakan jalan menuju Tol Balikpapan – Samarinda dari Bandara Internasional Sepinggan.

“Kalau ada pertandingan sepakbola macet, itu bisa sampai 3 jam. Ini harus diantisipasi karena arus lalu lintas akan semakin pada. Gerak roda ekonomi juga tersendat. Juga perlu dibangun sekolah-sekolah baru. Karena Kota Balikpapan akan menjadi kota yang padat,” ujarnya. “Kalau pendatang membawa serta keluarga, anak-anak usia sekolah, maka perlu diperhatikan juga. Jadi, bangun sekolah-sekolah baru juga diperlukan, ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version