BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan meminta agar pesan berantai hasil pemilu khususnya DPRD kota yang marak beredar di media sosial maupun whatsap dalam beberapa hari terakhir pasca pencoblosan agar dihentikkan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Andi Arif Agung mengatakan, pesan berantai tersebut justru bisa memicu kericuhan. Karena pesan berantai tersebut, bukan berasal dari KPU Kota Balikpapan sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan,

 “Ya pesan berantai itu yang marak itu melalui whatsap facebook itu bisa memicu keributan,” ujar Politisi Partai Golkar itu.

Dia pun meminta agar semua pihak, termasuk masyarakat bisa menahan diri dan tidak ikut-ikutan menyebarkan pesan berantai maupun informasi terkait hasil pemilu. Karena secara psikologis bisa mempengaruhi caleg.

Menurutnya, hasil pemilu seperti yang termuat di pesan berantai tersebut, belum tentu sama dengan hasil pleno KPU Kota Balikpapan. Karena saat ini KPU Kota Balikpapan masih melakukan penghitungan ditingkat kecamatan.

“Saya sih minta kalau bisa ditahan dulu, tidak ikut menyebarkan kita tunggu hasil dari KPU, karena masih penghitungan,” ujarnya.

Sementara kata dia, ketika KPU Kota Balikpapan merisilis hasil pemilu, justru kenyataannya berbeda. Karena bisa saja caleg yang sebelumnya melalui pesan berantai itu disebut-sebut lolos , namun justru tidak lolos.

“Kalau ternyata tidak sesuai dengan hasil pleno KPU Balikppapan kan, itu kan bisa mempengaruhi secara psikologis caleg,” ujarnya.

Sebanyak 599 Caleg memperebutkan 45 kursi DPRD Kota Balikpapan di enam daerah pemilihan (dapil).  Di Kota Balikpapan dari 20 partai politik yang menjadi peserta pemilu secara nasional, PKPI tidak mendaftarkan calegnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version