BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan menyayangkan pengelolaan Gedung Parkir Klandasan tidak maksimal karena pemasukkannya hanya Rp 12 juta dalam dua bulan terakhir.

Padahal anggaran daerah yang digunakan untuk pembangunan gedung delapan lantai itu mencapaiRp 98 miliar. Sedangkan biaya perawatannya mencapai Rp 300 juta juta per tahun.

Hal itu membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H. Haris menganggap pembangunan gedung Parikir Klandasan hanyalah pemborosan karena tak sebanding pengeluaran dan pendapatan.

“Pendapatan itu nggak maksimal. Kan sudah dibilangi sewaktu membuat kajian, pembangunan gedung parkir itu pemborosan. Apalagi sekarang pendapatannya cuma Rp12 juta dalam 2 bulan,” ujar Haris.

Karenanya agar pengelolaannya lebih maksimal dalam menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), Haris mendesak agar diserahkan ke pihak ketiga. Karena selama ini masih dikelola Dinas Perhubungan Kota.

“Maksimalkan petak-petak kios yang ada di gedung atau kendaraan yang parkir di pusat kuliner pantai Klandasan ditarik masuk ke dalam gedung parkir sehingga nantinya warga terbiasa. Menurut saya itu langkah yang paling bagus,” ujarnya.

Sementara mesin parkir meter yang dipasang dibeberapa lokasi di Jalan A. Yani justru dianggap politisi Partai Demokrat ini memiliki prospek yang bagus bagi PAD karena telah menghasilkan Rp 40 juta dari retribusi parkir.

“Nah itu bagus karena transaksi langsung, saya yakin PAD bertambah karena di Jakarta saja pendapatan daerahnya dari Rp50 miliar naik menjadi Rp150 miliar ketika menggunakan parkir meter,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version