BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jumlah pekerja yang tidak aktif menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan di Kalimantan Timu rupanya sangat tinggi.

Ketua Tim Kunker Panja BPJS Ketenagakerjaan DPR RI Abidin Fikri mengatakan, dari 3 juta jumlah pekerja di Kalimantan hanya 1,6 juta yang aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Di Kaltim sebagai daerah tambang ada pelemahan kepersertaan. jadi harus digenjot kembali,” Ujar Abidin Fikri saat melakukan pertekuan dengan BPJS Ketenagakerjaan , Pemkot Balikpapan.

“Nah ini pembinaan, konfirmasi kembali dan law enforcement perusahaan.,” Banyak perusahaan yang masih belum sungguh-sungguh mengikutsertakan pegawainya,”

Karena para wakil di senayan itu mendorong BPJS agar makin aktif melakukan sosialisasi sehingga pekerja formal maupun informal mau menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Menurutnya, 1,4 juta pekerta yang kini tidak aktif lagi sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, kemungkinan perusahaan gulung tikar. Namun bisa juga perusahaan yang tidak taat.

“Nah ini perlu konfirmasi kepada perusahaan. Kalau tidak taat kan UU ada kita bisa memaksa bersama pemda dan aparat. Misalnya berupa pembinaan berapa item yang harus disertakan dalam BPJS ketenagakerjaan,” ujarnya.

Disamping itu lanjutnya, perlu ada sinergi antara BPJS dan Pemerintah Daerah sehingga ada pengawasan dan bisa diketahui perusahaan yang nakal. Selain melakukan sosialisasi massif.

”Selain law enforcement ditegakan juga pengawasan karena banyak perusahaan yang “nakal” anggota terdaftar tapi tidak dibayarkan, pelaporan jumlah tidak sesuai seperti itu. Ini banyak laporan seperti itu,” tukasnya.

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Heru Prayitno mengakui, kepesertaan BPJS ketenaga kerjaan jumlahnya mencapai 71 persen dan di Kaltim sudah 86 persen.

”Kaltim ada 10.019 perusahaan teralisasi 1,3 juta pekerja. Kalau perusahaan besar masih ada ada kendala yakni mereka hanya sebagian besar melaporkan jumlah pekerja,’ ujarnya

“Sebagian upah dilaporkan, sebagian upahnya juga sebagian program yang diikutkan. Ini jadi tindak lanjut focus kita untuk pembinaan,”

Dia menambahkan, untuk sector informal juga masih banyak yang belum didaftarkan karena itu butuh effort yang besar dengan pendekatan informal dengan membuat agen informal.

“Terdata informal itu ada hanya 2,4 juta di Kalimantan, di Kaltim ada 440 ribu sudah sudah terdapat 44 ribu. Masih kecil. Termasuk go jek prospek untuk pembinaan kepesertaan. Disni sudah mulai masuk kepersertaan,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version