BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –Managemen RSUD Beriman Balikpapan akhirnya angkat suara setelah dianggap tidak memberikan pelayanan maksimal dalam menangani pasien.

Pasalnya, sebelumnya ada pasien warga Margo Mulyo RT 19, Balikpapan Barat yang berobat ke rumah sakit milik Pemerintah Kota Balikpapan itu pada Jumat malam pekan kemarin.

Pasien itu esoknya, kemudian memilih berobat ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dan meninggal dunia. Sehingga menjadi sorotan DPRD Balikpapan.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Beriman Balikpapan Dr Warsito membenarkan pasien tersebut sempat berobat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Jumat pekan kemarin.

“Jam 09.10 malam dia datang ke IGD. Jadi waktu itu keluhannya adalah keluar darah dari telinga pagi hari. Kan katanya sudah berhenti tapi waktu ke rumah sakit keluar lagi,” ujarnya kepada awak media, Kamis (19/01/2023).

Dia menjelaskan, pasien memiliki riwayat lain disamping keluar darah dari telinga. Yakni keluar nanah dari telinga, sakit kepala, muntah-muntah, termasuk demam.

“Tapi dia memang ada riwayat ke luar nanah. Jadi dua hari sebelumnya dia ada keluar nanah dari telinga, terus mungkin waktu itu keluar darah dia memutuskan ke rumah sakit ini,” ujarnya.

“Kemudian ada keluhan juga muntah-muntah dan sakit kepala tapi sebenarnya ada riwayat demam juga pasien ini mulai hari Minggu (sebelumnya),”

Pasien tersebut diperiksa dokter yang bertugas pada malam tersebut. Ketika itu dibersihkan telinganya dan ditangani supaya darah tidak keluar lagi. Termasuk diberikan obat.

“Oleh dokter diperiksa telinganya, cuma memang banyak darah tidak bisa periksa secara teliti ya, makanya dibersihkan terus dikasih tamplon , supaya darahnya gak keluar,” ujarnya

“Kemudian dikasih obat-obat, sesuai sakit kepalanya, demamnya, muntahnya kemudian dikonsultasikan ke dokter THT karena telinga. Kemudian ada batuk juga,” jelasnya.

Hanya saja, karena dokter spesialis THT tidak bertugas malam itu, kemudian diminta kontrol kembali pada Selasa (17/1/2023). Karena dokter tersebut bertugas pada Selasa kemarin.

“Karena dokter waktu itu posisinya malam gak ada. Dokter hanya bertugas pagi, hari Selasa. Jadi disuruh kontrol hari Selasa untuk periksa,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version