BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Pendidikan Kota Balikpapan mempersilakan media dan masyarakat untuk ikut mengawasi pola pembinaan dan perilaku  pelajar terutama bagi mereka yang menyimpang, melakukan pelanggaran termasuk perbuatan asusila.

“Silakan media dan masyarakat ikut mengedukasi pelajar-pelajar Balikpapan sebagai penerus kita nantinya.  Saya senang mereka juga ikut diawasi sebab kalau sudah di luar sekolah memang sulit mengawasi,” kata Kabid Pendidikan Menengah Disdik Balikpapan Ganung Pratikno ketika ditanya Inibalikpapan.com Rabu pagi (20/1/2016) terkait empat oknum pelajar yang terjaring razia kos-kosan, dan membawa kondom pada Selasa kemarin (19/1/2016).

“Saya senang saja wartawan memberitkan itu membuat anak-anak pelajar jadi merasa diawasi,” tambahnya.

Ditanya apakah cukup prihatin dengan apa yang dilakukan empat oknum pelajar ini, Ganung berpendapat jika bicara ini maka  akibat ulah oknum 4 pelajar, telah terjadi kebobrokan moral.  “Ini label yang biasa masyarakat berikan tapi kalau bicara presentasi itu masih jauh sekali karena masih banyak yang mereka yang baik dan bagus-bagus,” ujarnya.

Bahkan Ganung menunjukkan kepada media lokasi yang sering dipakai anak-anak muda untuk mojok berduan di Bendali II belakang Perumahan Korpri, Balikpapan Selatan.

“Itu kalau wartawan bawa kamera yang ada telenya, itu yang dibawah pohon-pohon itu bisa kelihatan mereka berduan,”ujarnya.

Kendati demikian Ganung meminta semua pihak untuk tidak mengenaralisasi  kasus ini dengan memberikan penilaian negatif kepada pelajar Balikpapan. Karena ulah mereka itu bukan mewakili seluruh pelajar yang ada.

“Saya optimis pendidikan Balikpapan masih jauh bagus dan masih banyak pelajar yang soleh,” tegasnya.

Di Balikpapan saat ini terdapat lebih 120 ribu pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK. “Sebanyak 24-30 ribu diantaranya berasal dari sekolah menengah atas,” sebutnya.

Sekolah, kata Ganung,  juga memiliki pola pembinaan dan pengajaran yang bermuara pada moral, karakter dan penggalian potensi. Di setiap sekolah juga memilki guru BP (guru pembimbing) dan pembinaan kesiswaan.

Selain itu siswa juga mendapatkan empat jam pelajaran agama baik yang reguler maupun ekstrakulikuler. “Saya yakin masih banyak soleh. Kita juga hampir 100 persen sekolah miliki mushola dan beberapa laksanakan salat Jumat bersama,” tuturnya.

Pihaknya juga terus mengingatkan kepada sekolah-sekolah untuk terus dan tidak berhenti memberikan pembinaan dan  pemahaman kepada perserta didik terutama dalam hal pengajaran mental, moral agama dan karakter. “Sehingga harapan pelajar Balikpapan dapat menjalankan peran keseharian seusai norma dan aturan yang ada,” harapnya.
(andi)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version