Disdikbud Balikpapan Targetkan 50 Persen Siswa Nikmati Program MBG
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menegaskan komitmennya untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Meski hingga kini belum ada petunjuk teknis resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah maupun Badan Pangan Nasional, Disdikbud Balikpapan sudah mulai melakukan langkah-langkah persiapan.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, mengakui bahwa program MBG masih dalam tahap awal pelaksanaan dan membutuhkan koordinasi lintas sektor yang solid.
“Sampai hari ini, kami belum menerima informasi teknis lanjutan secara detail. Baik terkait mekanisme pendistribusian, standar menu, maupun skema pembiayaan. Namun, kami menilai gagasan ini positif dan sangat bermanfaat bagi anak-anak,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Dukungan untuk Kesehatan dan Konsentrasi Belajar
Menurut Irfan, kehadiran makan bergizi di sekolah tidak hanya sekadar mengatasi persoalan gizi, tetapi juga berpengaruh langsung pada kesehatan dan konsentrasi belajar siswa. Ia menyebut, sejumlah studi menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan asupan makanan bergizi memiliki daya fokus dan produktivitas lebih tinggi.
“Program ini memang akan menyita waktu dalam hal distribusi, baik pembagian sebelum maupun setelah makan. Tapi kalau dilihat dari manfaatnya, ini ide yang bagus dan harus kita dukung bersama,” tegasnya.
Sasaran 30 Ribu Siswa di Balikpapan
Berdasarkan data Disdikbud Balikpapan, jumlah sasaran penerima manfaat MBG di kota ini mencapai hampir 30 ribu siswa. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 125 ribu penerima manfaat di Balikpapan, yang juga mencakup kelompok ibu hamil dan menyusui sesuai kebijakan nasional.
Irfan menargetkan, hingga akhir tahun 2025, setidaknya 50 persen siswa di Balikpapan sudah bisa menikmati program makan bergizi gratis. “Saat ini memang baru berjalan di beberapa sekolah, terutama di wilayah selatan kota. Harapannya distribusi bisa merata, termasuk di wilayah utara dan kawasan pinggiran,” jelasnya.
Dukungan Infrastruktur SPBG
Untuk mendukung program ini, pemerintah pusat tengah menyiapkan pembangunan Sentra Produksi Bahan Gizi (SPBG) di sejumlah daerah. Balikpapan juga masuk dalam rencana tersebut. Namun, Irfan menekankan bahwa kewenangan penuh pembangunan SPBG berada di tangan Badan Pangan Nasional.
“Kami hanya menyiapkan data sasaran penerima manfaat. Untuk lokasi dan pembangunan SPBG, itu keputusan pusat. Daerah sifatnya mendukung dan menyiapkan kebutuhan teknis sesuai data yang kami miliki,” tambahnya.
Sejauh ini, pelaksanaan program MBG di Balikpapan berjalan lancar. Irfan menegaskan belum ada laporan kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan makanan di sekolah. “Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada laporan masalah. Semoga terus lancar sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara luas,” katanya.
Harapan Masyarakat
Program makan bergizi gratis ini diharapkan tidak hanya menjadi intervensi jangka pendek, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Balikpapan. Dengan asupan gizi yang baik sejak dini, siswa diyakini bisa tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif.
“Kalau program ini bisa berjalan konsisten, dampaknya bukan hanya pada siswa, tapi juga masyarakat secara umum. Kita bicara tentang generasi masa depan,” tutup Irfan.***
BACA JUGA
